telusur.co.id - Setiap tanggal 22 Oktober 2020, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Hari ini tentunya menjadi momen yang sangat berarti bagi para santri di seluruh wilayah Indonesia.

Hari Santri Nasional sejatinya adalah untuk mengenang perjuangan para santri sebagai salah satu elemen bangsa yang ikut berjuang dalam mewujudkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Menteri Agama RI Fachrul Razi usai memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (22/10), mengatakan santri adalah teladan dari sikap warga bangsa yang teguh dalam menjalankan ajaran agama sekaligus terdepan dalam bela negara. Santri menunjukkan bahwa setiap orang harus rela mengorbankan apapun yang dipunyainya demi menjaga tegak dan utuhnya negara dan bangsa tercinta.

"Santri dan para pengasuhnya bukan badan perjuangan yang dibentuk untuk tugas bertempur sebagai alat pertahanan negara. Namun, ketika Santri kemudian bertekad dan terpanggil untuk mengadu jiwa mengusir penjajah dari bumi Indonesia, itu nilai tertinggi yang sangat pantas diberi penghargaan dan diapresiasi," tutur Fachrul Razi.

Semangat di Hari Santri Nasional 2020 juga dirasakan oleh Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP Partai NasDem, Lathifa Al Anshori. Lathifa yang merupakan Alumni Pondok Pesantren Mambaus Shalihin wa Muta'alimin, Suci, Manyar, Gresik, Jawa Timur itu mengatakan peran santri sangatlah penting untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan, serta membangun bangsa Indonesia di zaman yang kian modern.

Namun menurut Lathifa, para santri di generasi saat ini akan menghadapi kondisi yang jauh berbeda dengan santri terdahulu ataupun masa dimana dirinya baru lulus dari pesantren tahun 2005 silam.

Dengan perkembangan teknologi digital, kini santri yang bertahun-tahun digembleng untuk mendalami ilmu agama, setelah keluar dari pesantren tidak perlu lagi bersusah payah terhubung dengan almamater, pun untuk mengecek kitab-kitab lama. Karena media sosial sudah berkembang pesat dan banyak buku sudah dibuat versi digitalnya.

Santri di era modern seharusnya dapat lebih mudah mengembangkan diri karena sekarang sudah banyak sekali tersedia aplikasi dan inisiatif yang merangkul santri untuk berkembang bersama di mana sekalipun nantinya terjun ke dunia bisnis, mereka tetap dapat berada dalam jalurnya sebagai santri di era yang modern ini.

Program seperti Santri Milenial Centre (SiMaC) hingga aplikasi Kedaulatan Santri (KESAN), dan model bisnis Kopi Abah membuat hal itu menjadi mungkin.

Namun pada dasarnya, santri di generasi saat ini harus terlebih dahulu memahami tentang transformasi digital yang mulai terjadi di Indonesia, utamanya dari sisi positif dan negatifnya era digital.

"Di tahun 2020 kita melihat transformasi digital sudah semakin sukses. Di situ tentu membuat kita, termasuk para santri, perlu lebih mawas diri dan lebih mengetahui apa saja dalam dunia digital. Yang sebaiknya menjadi hal yang kita tekankan sebagai kelebihan karena modernisasi dan juga pembatasan adalah perihal pelindungan data pribadi. Jangan sampai teman-teman santri tidak tahu-menahu atau tidak mau tahu soal pentingnya data pribadi yang mereka miliki, di mana itu adalah hak privasi mereka,” ungkap Lathifa.

Lathifa berharap para santri kedepannya bersiap untuk menghadapi tantangan masuk ke dalam dunia kerja digital, dan turut serta menjadi bagian dari talenta digital Indonesia. Mengingat setiap tahunnya Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital hingga nanti memasuki 100 tahun kemerdekaan pada 2045, dan santri sangat diharapkan dapat ikut menjadi bagian di dalamnya.

"Ini bukan pekerjaan yang gampang, tapi saya yakin dengan ketekunan yang diajarkan di pesantren juga keteguhan dan ketegasan dari pengasuh-pengasuh pondok pesantren dapat menginspirasi santri untuk telaten mempelajari hal-hal yang ada dalam dunia digital. Mereka bisa menjadi talenta digital yang dapat mengembangkan Indonesia, khususnya bermanfaat untuk lingkungan pesantren,” tambah Lathifa.

Santri di era moderen tetaplah harus menerapkan disiplin tinggi dalam beragama, namun tentunya diimbangi dengan pengetahuan umum dan keterbaruan yang terus berjalan seiring dengan zaman yang kian dinamis. “Selamat Hari Santri 2020. Jadilah santri yang teguh, beragama, dan teladan dalam membela NKRI,” tandas dara alumni Cairo University Mesir ini. [ham]