telusur.co.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan embargo senjata terhadap Kamboja. Alasannya, AS khawatir mengenai kasus Hak Asasi Manusia (HAM) dan korupsi di Kamboja. 

“AS tetap berkomitmen penuh untuk kemerdekaan Kamboja dan kedaulatan rakyatnya,” ujar Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo, dikutip dari The Straits Times, Rabu (8/12/21).

AS mendesak pemerintah Kamboja membuat kemajuan dalam menangani korupsi dan pelanggaran HAM. AS juga meminta Kamboja mengurangi pengaruh militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Karena, akan mengancam keamanan kawasan regional dan global.

AS telah memberikan sanksi kepada dua pejabat Kamboja atas pangkalan angkatan laut yang didanai AS. Diketahui, pangkalan tersebut semakin direnovasi untuk digunakan oleh China. Di mana terdapat tuduhan korupsi dalam proyek tersebut pada bulan November lalu.

Selanjutnya, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, disebut sebagai salah satu mitra terdekat China di Asia, dan pemerintahnya telah membongkar fasilitas di pangkalan Ream yang sebagian dibangun dengan uang AS dan menjadi tuan rumah bagi latihan AS.

Kendati demikian, pihak China pun semakin memaksakan klaim teritorial di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur. Hal tersebut dapat meningkatkan ketegangan dengan banyak negara Asia. Meski begitu, Kamboja semakin tampak sebagai sekutu.

Laporan: Rofifah Hanna Luthfiah