Nilai Pancasila Penambah Imun Di Tengah Pandemi Covid-19 - Telusur

Nilai Pancasila Penambah Imun Di Tengah Pandemi Covid-19

Forum Diskusi Sikapi Masa Pandemi (Foto : IST)

telusur.co.idKementrian Kominfo Rl bersama dengan Komisi 1 DPR RI melaksanakan kegiatan Forum Komunikasi Publik dengan tema "Semangat Pancasila dan Resiliensi Pemuda di Masa Pandemi".

Kegiatan beriangsung pada Sabtu, 11 September lalu, dalam format hybrid yang berlokasi di Menara 165, Jakarta.

Dalam forum tersebut, hadir sebagai pembicara Hillary Brigitta Lasut, sebagai Anggota Komisi 1 DPR RI. Kemudian Muhammad Irfan, sebagai Ketua GPNasDem Aceh, sekaligus mewakili para pemuda di Serambi Mekkah itu. 

Sebelum para narsumber memberikan paparannya terkait dengan tema, lebih dulu dibuka oleh keynote speech dari Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Direktur IKPMK), Kementrian Kominfo RI, Drs. Wiryanta, MA, Ph.D.

Dalam sambutannya, Wiryanta menegaskan bagaimana resiliensi atau ketangguhan menjadi sangat penting untuk membuat masyarakat Indonesia, khususnya pemuda bisa bertahan di masa pandemi. Bertahan dari segi mental, sosial dan ekonomi. 

"Ketangguhan di dalam jiwa kito, itu menjodi sangat penting sekali dalam menghadopi berbagai tantangan, rintangan termasuk pandemi Covid-19, sebagai rintangan yang harus kita buang jauh-jauh. Sehingga kita menjadi bangsa yang selamat sentosa, menjadi cita-cita kita bersama untuk menuju Indonesia emas di tahun 2045," tutur Wir. 

Sesuai dengan tema, para narasumber memberkan paparan terkait bagaiamana pentingnya nilai-nilai dalam Pancasila, mampu menjelma sebagai imun, yang kemudian menjadikan masyarakat dapat bertahan. Terkandung di dalam setiap Sila, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersatu untuk gotong-royong, berpikir secara kritis dan terbuka, serta kemampuan melahirkan inovasi dan kreasi.

"Semangat Pancasila harus dimiliki oleh pemuda. Karena hal itu melibatkan penyesuaian dini yangi tnggi dan luwes, ketika dihadopkan baik dori tekonan eksternal maupun internal. Fleksibel dalam membuat perencanaan, bertahan di tengah shock, adaptasi dengan perubahon, mampu mengatasi resiko. Sampai mampu melindungi titik lemah sehingga tidak menjadi penghambat dalam mencapai keberhasilan,"jelas Hillary Brigitta Lasut.

Lanjut Irfan, saat pandemi ini, empati dan tanggung jawob kemanusiaan benar-benar diuji. Bagaimana bisa membantuk suatu kesadaran bahwa kita tidak hidup sendiri dan penuh kewajiban untuk saling menjaga. Empati juga melahirkan persatuan dan gotong royong, kolaborasi, yang diharapkan dapat mempercepat terselesaikannya masalah.

" Ini semua adalah makna kontekstual dari sila-sila dalam Pancsila,"tegas Muhammad Irfan lagi.

Webinar Forum Komunikasi Publik dengan "Semangat Pancasila dan Resiliensi Pemuda di Masa

Pandemi" beriangsung selama hampir tiga jam. 200 peserta yang hadir secara daring antusias menanggapi paparan para narsumber dengan melemparkan pertanyaan-pertanyaan.

Forum Komunikasi Publik akan berlangsung lagi dijadwalkan berlangsung secara rutin untukt erus meningkatkan penyebaran informasi kepada pubilik. (Fie) 

 


Tinggalkan Komentar