Ogah Ketergantungan, Filipina Hentikan Perjanjian Militer Dengan Amerika - Telusur

Ogah Ketergantungan, Filipina Hentikan Perjanjian Militer Dengan Amerika

foto Jonathan Ernst/Reuters

telusur.co.id - Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak akan menerima inisiatif Presiden AS Donald Trump untuk menyelamatkan perjanjian militer antara kedua negara. Makanya, Duterte mendukung penghentian semua perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat, termasuk Perjanjian Pertahanan Bersama.

Hal itu ditegaskan Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Salvador Panelo kepada wartawan, di Manila pada hari Kamis. Menurut Panelo, Durterte tetap konsisten dengan keputusannya untuk mengakhiri perjanjian dengan AS.

"Agar konsisten dengan pendiriannya, maka semua perjanjian harus pergi," kata Panelo dilansir aljazeera

Bukti kesungguhan itu, Filipina telah melarang pejabat AS, mempertimbangkan aturan visa baru untuk orang Amerika. "Kita harus berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, itu berarti kita harus memperkuat sumber daya kita sendiri. Kita tidak membutuhkan negara lain," Panelo menjelaskan dalam campuran bahasa Filipina dan Inggris.

Pada hari Selasa, Duterte secara resmi mengumumkan penghentian Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA) dengan AS. Pengakhiran hubungan akan berlaku 180 hari setelah Filipina mengirimkan pemberitahuan ke AS.

Selain dari VFA, Filipina memiliki Perjanjian Pertahanan Bersama yang telah lama berlaku dengan AS yang ditandatangani pada tahun 1951. Perjanjian itu mensyaratkan Filipina dan AS untuk saling memberikan dukungan militer satu sama lain seandainya salah satu pihak diserang oleh negara lain.

Perjanjian tambahan kedua, yang ditandatangani pada tahun 2014, memungkinkan AS untuk mempertahankan senjata dan menempatkan pasukan Amerika di dalam lima pangkalan militer Filipina. Perjanjian ini memainkan peran penting dalam kekalahan militer Filipina atas kelompok-kelompok bersenjata di Filipina selatan yang bersekutu dengan kelompok ISIL (ISIS).

"Yang penting bagi presiden adalah bahwa ini adalah waktu untuk mengakhiri Perjanjian Pasukan Kunjungan. Semakin kita bergantung pada mereka, semakin lemah posisi kita," kata Panelo. [ham]


Tinggalkan Komentar