telusur.co.id - Suhu politik jelang rapat pimpinan (rapim) DPRD Kabupaten Bekasi terkait pengajuan penjabat (Pj) bupati mulai memanas.
Berbagai manuver dilakukan pendukung calon Pj bupati Bekasi, mulai dari melakukan aksi demo hingga melobi ke pimpinan partai politik agar nama calonnya masuk dalam usulan yang akan disampaikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Sleman, tidak menampik adanya manuver tersebut. Hal itu terbukti dengan adanya salah seorang kepala dinas di lingkungan Pemkab Bekasi mendatangi dirinya pada Senin (3/4/23) malam.
Soleman membeberkan seorang kepala dinas di lingkungan Pemkab Bekasi berusaha melobi dirinya berkaitan dengan pengusulan nama Penjabat Bupati.
“Dia dateng ke gue, mau ngapain. Dia kan kepala dinas ngapain ngelobi gue,” kata Soleman kepada wartawan dikutip Rabu (5/4/23).
Wakil Ketua DPRD ini menegaskan, partainya dan Fraksi PDIP mempunyai prinsip tidak akan mengubah nama usulan Pj Bupati yang sebelumnya sudah beredar di publik.
“Kita punya prinsip. Fraksi PDIP tetap berprinsip pada tiga nama kemarin. Artinya, tidak akan memasukan nama Dani Ramdan ke dalam usulan Pj Bupati,” tegas Soleman.
Dijelaskan Soleman, seorang kepala dinas tersebut menemui dirinya di kawasan Jababeka. Pertemuan itu tidak membicarakan perihal apapun selain melobi dirinya untuk mengusulkan nama Dani Ramdan ke dalam usulan DPRD.
“Pas dia dateng itu gue masih terima dengan senyum, dia bilangnya dapat amanah. Gak taunya mau ngelobi gue. Sori bos... Yang lain bisa digoyang, tapi gak bisa mengubah prinsip partai dan fraksi gue. Ini marwah lembaga DPRD,” tandasnya.
Dihubungi di tempat terpisah, Ketua DPRD BN Holik Qodratullah mengatakan, keputusan dalam lembaga DPRD merupakan putusan bersama. Dan, sampai sekarang belum menghasilkan putusan apa-apa.
Anak buah Prabowo Subianto ini meminta masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas di Kabupaten Bekasi.
“Bagaimana besok aja, karena memang belum menghasilkan apa-apa,” katanya diplomatis.
Dari informasi yang di dapat salah satu Wakil Ketua DPRD lainnya, Senin kemarin digelar rapat bersama untuk mengusulkan nama Pj Bupati. Namun yang terjadi, rapat itu tidak kuorum.
“Itu tadi namanya rapat konsultasi dengan ketua fraksi. Ya gak kuorum karena dua pimpinan DPRD-nya gak hadir. Mekanismenya harusnya rapat dulu pimpinan DPRD berempat,” katanya.[Tp]