telusur.co.id - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Moskow dan Teheran telah resmi berlaku.

Perjanjian itu ditandatangani pada 17 Januari 2025, di Moskow oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut pernyataan kementerian, perjanjian tersebut menandai tonggak penting dalam hubungan bilateral dan meningkatkan hubungan ke tahap baru kemitraan strategis yang komprehensif.

Perjanjian tersebut diselesaikan selama kunjungan Pezeshkian ke Rusia pada bulan Januari dan kemudian diratifikasi oleh parlemen Iran pada tanggal 21 Mei.

Dokumen tersebut mengutip perjanjian-perjanjian sebelumnya sebagai "landasan hukum" bagi hubungan bilateral, termasuk perjanjian tahun 1921 antara Iran dan Soviet Rusia, perjanjian perdagangan dan navigasi tahun 1940 dengan Uni Soviet, perjanjian tahun 2001 tentang hubungan timbal balik dan kerja sama dengan Rusia, dan deklarasi bersama tahun 2020 tentang penguatan hukum internasional.

Media Rusia RIA Novosti melaporkan bahwa pakta tersebut disusun sebagai kelanjutan dari perjanjian-perjanjian sebelumnya, yang memuat kerja sama jangka panjang dalam menghadapi ancaman-ancaman eksternal.

Pengumuman itu bertepatan dengan putaran ketiga konsultasi regional antara Iran dan Rusia di Moskow, yang difokuskan pada Asia Barat.

Pembicaraan diadakan antara Mehdi Shoushtari, Direktur Jenderal untuk Asia Barat dan Afrika Utara di Kementerian Luar Negeri Iran, dan Alexander Kinshak, Direktur Jenderal untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di Kementerian Luar Negeri Rusia.

Shoushtari juga bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin.

Para pejabat tersebut membahas hubungan bilateral dan perkembangan regional, menggarisbawahi koordinasi dalam menghadapi krisis di Asia Barat, di mana kebijakan rezim Israel tetap menjadi sumber utama ketidakstabilan.

Sumber: TNA