Pandawa Sebut Pemuda Jawa Barat Dukung Pembangunan IKN dengan Sejumlah Catatan - Telusur

Pandawa Sebut Pemuda Jawa Barat Dukung Pembangunan IKN dengan Sejumlah Catatan

Ketua Pandawa Jawa Barat Rusman Nuryaman

telusur.co.id - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) penuh dinamika. Pasca Undang-undang IKN disetujui DPR, berbagai tanggapan muncul dari sejumlah pihak.

Salah satunya dari Ketua Pandawa Nusantara Jawa Barat, Rusman Nuryaman. Menurutnya, pihaknya mendukung pemindahan IKN, terlebih lagi dengan konsep smart city.

Namun yang perlu digarisbawahi ialah konsep smart city harus diwujudkan tanpa merusak ekosistem yang ada di Kalimantan, sebagai lokasi IKN yang baru. Karena seperti diketahui, Kalimantan merupakan salah satu paru-paru dunia.

"Kalimantan itu paru-paru dunia, secara logika tidak mungkin membangun IKN jika tidak membuka lahan. Padahal cara membuka lahan yg paling mudah yakni dibakar, dan Kalimantan sendiri sering kebakaran hutan," ujar Rusman dalam diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center (JJC) dengan tema 'Ibu Kota Baru Konsep Smart City dan Kearifan Lokal Yang Alami'.

Selain itu, dia juga menyoroti soal sumber energi yang dibutuhkan untuk membangun dan mewujudkan smart city. Hal ini harus dicermati lantaran mayoritas sumber energi Indonesia masih menggunakan bahan yang tidak dapat terbarukan, seperti batu bara.

"Karena namanya smart city butuh koneksi digital. Sementara untuk digitalisasi kita butuh dua hal, yakni power dan bandwidth," jelasnya.

Pemerintah, kata Rusman, juga harus melibatkan pemuda dalam tiap pembahasan soal IKN. Karena di tangan pemuda, tongkat estafet kepemimpinan suatu negara nantinya diserahkan.

"Rencana IKN masih minim partisipasi pemuda, padahal pemuda di Kalimantan perlu terlibat. Karena pemuda yang akan menerima tongkat estafet pembangunan dan pemerintahan," katanya.

Seperti diketahui, dalam diskusi ini turut hadir Guru Besar Ilmu Pemerintahan IPDN, Prof. Djohermansyah Johan, tokoh masyarakat adat Kalimantan, Agustin Teras Narang, tokoh masyarakat Banten, Aang Munawwar, dan tokoh masyarakat Sulawesi Selatan, Hamim.


Tinggalkan Komentar