PB SEMMI Tuntut Menag Bertanggungjawab Atas Carut Marut Penyelenggaraan Haji 2024 - Telusur

PB SEMMI Tuntut Menag Bertanggungjawab Atas Carut Marut Penyelenggaraan Haji 2024

Anggota Timwas Haji DPR RI, Selly Andriany Gantina saat mengikuti rapat bersama Kemenag RI di Kantor Daerah Kerja Madinah, Jumat (21/6/2024) (doc: DPR RI)

telusur.co.id - Pembentukan panitia khusus (Pansus) angket pengawasan Haji yang diputuskan DPR RI pada rapat paripurna ke-21 mengundang reaksi masyarakat. Salah satunya dari Achmad Donny, Bendahara Umum PB SEMMI yang mendukung dibentuknya Pansus Pengawasan Haji.

"Pansus pengawasan Haji merupakan langkah tepat DPR sebagai tindak lanjut temuan tim pengawas haji DPR dugaan praktik curang jual beli kuota pemberangkatan haji. Ini pasti melibatkan banyak oknum karena ada uang besar yang beredar,” tukas Donny dalam keterangannya di Jakarta. Rabu, (10/7/2024).

Menurutnya temuan Timwas Haji DPR; berupa pengalihan 8.400 kuota haji reguler dialihkan ke haji khusus merupakan skandal memalukan yang diduga melibatkan oknum petugas haji Kementerian Agama Republik Indonesia.
 
"Dalam waktu dekat PB. SEMMI akan melaporkan temuan jual belì kuota haji ke KPK. Ini skandal besar selama penyelenggaraan haji. Pelakunya harus dìseret ke pengadìlan,” tegas eks Ketum PC SEMMI Surabaya ini.

"Menteri Agama harus bertanggung jawab dan menjelaskan kepada publik atas temuan Timwas Haji DPR dan semua carut marut yang terjadi selama penyelenggaraan haji 2024." kata Donny.

Dalam pandangannya, penyelenggaraan haji tahun 2024 lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya keluhan jemaah haji atas pelayanan petugas haji yang tidak lain adalah Kementerian Agama RI.

Salah satu keluhan jemaah haji Indonesia adalah sempitnya tenda jemaah haji di Mina. Tenda berukuran 10x12 meter tersebut memuat 160 jemaah yang harus tidur berhimpitan, bahkan tidak sedikit jemaah yang harus tidur di lorong maktab yang dilewati banyak orang.

"Viral di media sosial sempitnya tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang membuat mereka tidur berhimpitan seperti ikan sarden. Belum lagi kondisi tempat tìdur kecil dììsi tìga orang,” urainya.

"Ongkos Naik Haji naik terus setiap tahun. sementara jemaah tidak mendapatkan pelayanan yang sepadan. Keluhan dan masalah yang disampaikan jemaah selalu sama dari tahun ke tahun, selalu terulang. Terus Kementerian Agama RI kerjanya ngapain saja selama ini,” tutupnya. (ari)


Tinggalkan Komentar