telusur.co.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Agil Siradj memastikan lembaganya enggan mencampuri soal adanya isu pencekalan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Shihab. Sebab, itu adalah urusan Rizieq sendiri dengan aparat penegak hukum.

Said meyakini, andaipun benar ada pencekalan, pihak berwajib pasti mempunyai alasan yang kuat.

"Itu urusan polisi dong, bahwa pertimbangan keamanan polisi Rizieq masih harus dicekal, ya itu saya tak akan intervensi," kata Said di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).

Said melanjutkan, urusan Rizieq sama sekali tak dibahas dalam pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Idham Azis.

"Tak disangkutpautkan, karena itu merupakan kebijakan, pertimbangan yang sangat dalam," imbuh Said.

Menurut Said, statement yang dikeluarkan Rizieq soal pencekalan dirinya, sama sekali tak menimbulkan kegaduhan politik.

"Kita sudah dewasa berpolitik kok, berpengalaman, jangka panjang sudah. Kemarin dicoba pilpres, pileg serentak, kita bisa melewati dengan baik," tutup Said.

Sebelumnya, Rizieq mengungkapkan alasan dirinya tidak bisa pulang ke Indonesia. Dia menunjukkan surat pencekalan dari pihak pemerintah Indonesia yang ditujukan kepada pemerintah Arab Saudi. Imam Besar FPI itu menyebut pencekalannya tidak ada kaitannya dengan kasus pidana apa pun. [Fhr]