telusur.co.id - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar rapat analisa dan evaluasi Pengurus Pusat PBSI Masa Bakti 2024-2028 di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur. Rapat dibuka oleh Sekjen PP PBSI, Ricky Soebagdja dan dilanjutkan dengan kata sambutan Ketua Umum PP PBSI Fadil Imran yang didampingi oleh Wakil Ketua I Taufik Hidayat, Wakil Ketua II K.P.H Yudonegoro dan Waki Ketua III Armand Darmadji.
Dalam kata sambutannya Ketua Umum PP PBSI, Fadil Imran menjelaskan perlunya diadakan rapat analisa dan evaluasi dikarenakan PBSI saat ini berada dalam fase transformasi budaya dan tata kelola, bukan hanya fase pembinaan. Atlet tentunya tetap harus berprestasi.
“Transformasi yang kita bangun adalah menciptakan sistem juara yang berjalan terus menerus, untuk itu kita harus bisa membangun sistem yang kredibel dan terukur dan pengambilan keputusan harus berbasis data. Kualitas pembinaan harus berbasis bukti data (data driven) dengan indikator dan progress yang jelas dari tim pendukung seperti dokter gizi, fisioterapis, pelatih fisik dan ke depan semua bidang harus terintegrasi,” jelas Fadil
Fadil menambahkan agar bisa memenuhi harapan dan keinginan masyarakat Indonesia untuk mempunyai prestasi bulutangkis yang membanggakan dan juga organisasi yang excellent maka para pengurus PBSI diharapkan bisa bekerja sama, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lebih kuat. Untuk itu para pengurus harus bekerja dengan serius, disiplin dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penyampaian laporan kerja dimulai dari Komite Etik, Audit Internal, Sekretariat Jenderal dan Bendahara kemudian dilanjutkan dengan laporan kerja bidang-bidang yang dipimpin langsung oleh masing-masing Kepala Bidang (Kabid). Dari rapat Analisa dan Evaluasi ini diharapkan setiap bidang bisa meningkatkan koordinasi antar bidang, mengidentifikasi tantangan dan peluang perbaikan ke depan. Rapat analisa dan evaluasi menyeluruh ini akan menjadi agenda rapat rutin Pengurus Pusat PBSI setiap 3 bulan sekali.



