telusur.co.id - Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (UI) T. M. Zakir Machmud menilai, penyebab masih adanya pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi, karena tak mau mengubah gaya transaksi. Sebab itu, baik pemerintah maupun para penyedia aplikasi diharapkan mau terjun langsung merangkul mereka. 

"Walaupun kita ngomong digital, tetap harus ada pendampingannya. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, konsultasi. Intinya mereka (UMKM) harus mempersiapkan diri ke sana (digital)," kata Zakir dalam keterangannya, Selasa (1/12/20).

Zakir menjelaskan, berdasarkan hasil studi pihaknya, pengaruh peer group (lingkungan) sangat besar terhadap perilaku pelaku UMKM. 

"Kalau mereka mengadopsi satu teknologi, misalkan pembayaran dengan salah satu merek, mereka pasti akan ngobrol dulu dengan temannya, kalau ke, baru mau,” tuturnya.

Zakir menyatakan, transformasi ke era digital sangat bermanfaat bagi UMKM terutama di era pandemi, yang sulit melakukan transaksi langsung ke konsumen maupun supplier. 

"Sekarang salah satu cara pakai digital. Dengan dia (UMKM) masuk ke dalam digital, hubungan ke depan (penjualan), marketingnya dengan digital. Begitu juga dengan dia ke belakang, dengan supplier-nya," ujarnya.

Tak hanya akan membantu UMKM, perubahan teknologi juga menciptakan peluang baru yang berdampak pada munculnya lapangan kerja.

"Kalau lihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, misalnya ambil contoh revolusi industri (1, 2, 3), sekarang ke empat, itu pasti akan muncul peluang-peluang baru, atau inovasi-inovasi baru yang membuat masyarakat akan better of. Saya optimis itu,” tukasnya.[Fhr]