telusur.co.id - Pengamat politik Uchok Sky Khadafi menilai, langkah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan sejumlah elit politik adalah hal yang baik. Pasalnya, kata Uchok, Prabowo adalah satu-satunya kandidat bakal calon presiden yang tidak punya musuh politik.
"Saat ini, Prabowo seperti Gus Dur tahun 98-an, bisa ketemu siapa saja. Bisa ketemu Presiden Jokowi, bisa Ibu Megawati, atau kemarin sudah bertemu Surya Paloh, dan terakhir bertemu dan menjamu makan malam Ketum PKB, Muhaimin Iskandar, di Kertanegara," kata Uchok kepada wartawan, Minggu (19/6/22).
Menurut Uchok, dengan minimnya musuh politik, peluang Prabowo jadi capres sangat besar untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Tidak seperti Ganjar Pranowo. Meski elektabilitasnya tigggi, tetapi dicalonkan partai lain. Sementara partai sendiri yakni PDI Perjuangan yang melahirkannya, belum respect atau mengizinkan Ganjar jadi Capres," ungkap Uchok.
Begitu juga dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Uchok menuturkan, pengalaman Pilkada DKI jadi pelajaran buat masyarakat.
Uchok mengungkapkan, Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden saat usianya sudah mulai menua. Dari pernyataan Gus Dur ini, banyak orang menyakini bahwa Prabowo akan jadi Presiden saat sudah tua.
"Tetapi ada juga yang menyatakan bahwa pernyataan Gus dur hanya guyonan, atau hanya untuk menyenangkan Prabowo saja," ujarnya.
Yang jelas, kata Uchok, Prabowo rajin melakukan konsolidasi politik hanya untuk mencari calon wakil presiden untuk mendampinginya.
Tentu calon wakil presiden yang dicari Prabowo adalah tokoh-tokoh atau orang Nahdlatul Ulama (NU).
"Bisa Cak imin, bisa Khofifah Indar Parawansa, bisa juga orang NU luar Jawa, yang bernama Andi Jamaro Dulung," terangnya.
Uchok menyebut, alasan pertimbangan wakil presiden Prabowo harus dari NU adalah pengalaman Prabowo dan partai Gerindra yang selalu kalah dalam Pilpres, karena wakilnya bukan orang tradisional seperti NU.
"Makanya pertemuan malam itu antara Muhaimin dan Prabowo, telah menghasilkan akan bekerja sama antara Gerindra dan PKB," kata Uchok.
"Dalam bahasa politiknya, kalau sudah ada kerja sama, berarti pertemuan malam ini antara Prabowo dengan Muhaimin adalah malam pertunangan antara Prabowo dengan muhaimin. Sepertinya Prabowo sudah melamar Muhaimin agar mau jadi calon wakil presiden," pungkasnya. [Tp]
Peluang Menang Prabowo di Pilpres 2024 Besar Jika Cawapresnya dari NU

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, saat bertemu di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/22) malam. (Ist).