Pemerintah Bakal Lakukan Revitalisasi Koperasi Berbasis Sektor Produksi, Ini Tujuannya  - Telusur

Pemerintah Bakal Lakukan Revitalisasi Koperasi Berbasis Sektor Produksi, Ini Tujuannya 


telusur.co.id - Pemerintah akan melakukan revitalisasi koperasi berbasis sektor produksi yang memiliki komoditas unggulan. Hal ini agar koperasi dapat menjadi besar dan mampu unggul baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 

"Saya ditugaskan Bapak Presiden untuk melakukan revitalisasi koperasi. Kita ingin fokus untuk membangun koperasi sektor produksi, baik itu yang misalnya berbasis komoditas, perkebunan atau sektor kelautan termasuk memproduksi alat pertanian dan alat kesehatan," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Minggu (28/11/21).

Teten menambahkan bahwa revitalisasi koperasi berbasis sektor produksi dilakukan karena saat ini Indonesia masih mengandalkan impor untuk berbagai produk yang sebetulnya dapat diproduksi di dalam negeri. Mulai dari alat kesehatan, alat pertanian, jagung, beras, kedelai, daging dan lainnya saat ini masih sangat mengandalkan impor. 

Menurutnya, hal ini terjadi karena berbagai produk unggulan di Indonesia masih dilakukan oleh perorangan. Dengan memproduksi produk secara perorangan, menurutnya produk unggulan di Indonesia menjadi tidak efisien. 

"Kenapa koperasi perlu diperkuat? Karena, misalnya, di sektor pertanian itu kepemilikan lahan dibawah setengah herktare, tidak mungkin kita bisa membangun korporat tani seperti di negara maju Austria, New Zealand, Amerika mereka ribuan hektare satu kebun. Kita ga mungkin pertahankan sistem kecil ini karena nggak produktif dan kurang efisien. Ini yang kita revitalisasi lewat koperasi," ujarnya.

Teten menegaskan, Indonesia harus membangun konsolidasi koperasi besar yang masuk dalam skala bisnis. Beberapa contoh yang dapat dijadikan motivasi untuk membangun koperasi besar ialah New Zealand yang memiliki koperasi susu terbesar di dunia dan juga Australia yang memiliki koperasi gandum terbesar didunia. 

"Jadi, kebijakan kami adalah mendorong pelaku usaha untuk bergabung di koperasi seperti di luar negeri. Ini awalnya mereka juga kecil, tapi jadi besar. Koperasi kita yang besar itu hanya KSP (Koperasi Simpan Pinjam), tapi koperasi produksi itu masih kurang," tuturnya. 

Teten menekankan, saat ini di seluruh dunia tengah mencari keunggulan domestik untuk dikembangkan dan diperdagangkan. Ini menjadi peluang bagi Indonesia karena Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah dan mampu dikembangkan menjadi produk unggulan yang mendunia. 

Oleh karena itu, menurutnya, koperasi jangan lagi hanya fokus dalam wilayah sendiri, tapi harus mengembangkan diri memasuki industri manufaktur berbasis bahan baku.[Fhr] 


Tinggalkan Komentar