Pendirian SDN Waluya 3 Diprotes, Yaman Minta Penjabat Bupati Bekasi Hentikan Pembangunan USB - Telusur

Pendirian SDN Waluya 3 Diprotes, Yaman Minta Penjabat Bupati Bekasi Hentikan Pembangunan USB

Tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, Yaman Edie Bair. (Ist).

telusur.co.id - Pendirian Sekolah Dasar Negeri (SDN) Waluya 3 di tanah fasilitas sosial (Fasos) Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL) Blok E21 dan E30, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, diprotes sekolah swasta.

Protes tersebut disampaikan dalam pertemuan pengurus Yayasan Pendidikan Al Qomariyyah (Yaspia) dan para guru yang diwakili Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Bina Lestari bersama perwakilan dari Desa Waluya bertempat di SDIT Bina Lestari, Senin (27/9/21).

Menanggapi hasil pertemuan tersebut, Dewan Penasehat Yaspia, Agus Edi Susanto menegaskan, pihaknya sangat tidak setuju dengan pendirian Unit Sekolah Baru (USB) SDN Waluya 3.

Pasalnya, kata dia, di belakang USB SDN Waluya 3 telah berdiri sejak lama SDIT Bina Lestari. 

“Menurut hemat kami, apabila sampai ada sekolah baru, sekolah swasta merana, kehabisan siswa,” kata Agus Edi Susanto kepada wartawan, di kantornya, Kamis (30/9/21).

Rencana pendirian SDN Waluya 3 di Desa Waluya merupakan respons menyusul adanya aspirasi sejumlah warga, mengingat SDN Waluya 1 dan 2 sudah overload (kelebihan siswa). Sehingga sejumlah warga menginginkan perlunya dibangun USB, yakni SDN Waluya 3.

“Pembangunan SDN Waluya 3, bukan atas keinginan kami. Melainkan adanya aspirasi warga yang meminta agar dibangun unit sekolah baru di tanah Fasos Perumahan Bumi Citra Lestari (BCL) Blok E21 dan E30,” kata Een MF, salah satu perwakilan dari Desa Waluya, saat pertemuan.

“Jadi bukan pihak desa yang mengusulkan, tapi warga yang meminta ke Pemerintah Kabupaten Bekasi, agar dibuatkan USB SDN Waluya 3,” tambah Een.

Agus Edi Susanto menegaskan, apabila sangat dibutuhkan, sebagai win-win solution, pihaknya mengusulkan agar USB SDN Waluya 3 yang saat ini tengah dibangun di tanah Fasos Perumahan BCL Blok E21 dan E30, sebaiknya diganti peruntukannya dengan SMP Negeri.

“Ini win-win solution. Artinya, lulusan dari SDN Waluya 1 dan 2, serta SDIT Bina Lestari bisa mendaftar ke SMP Negeri itu,” imbuhnya.

Dia juga menjelaskan, ada tujuh syarat pendirian sekolah baru. Untuk pendirian SDN baru, diperlukan studi kelayakan maupun kajian yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi. Yakni mempertimbangkan di antaranya jarak dan kemampuan untuk mendapatkan peserta didik.

“Kajian Pemkab Bekasi. Yang disiapkan pemkab lahan, karena perizinan juga pemkab. Jadi, yang bisa menjawab adalah hasil studi kelayakan,” jelasnya.

Dihubungi di tempat terpisah, tokoh masyarakat Kabupaten Bekasi, Yaman Edie Bair menambahkan, pendirian SDN Waluya 3 jangan sampai terjadi. Yaman pun setuju agar sebaiknya pembangunan USB itu diperuntukan buat SMP Negeri.

Menurut Yaman, kondisi sekolah swasta saat ini mayoritas memprihatinkan, karena krisis pendaftar peserta didik baru. Apabila ada SDN baru, akan memperparah kondisi tersebut.

Menyinggung pembangunan USB SDN Waluya 3 yang saat ini tengah dibangun dan lokasinya persis di belakang  SDIT Bina Lestari, Yaman mendersak Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan agar menghentikan pembangunan USB yang akan dibangun tiga lantai tersebut.

“Menurut saya, sebaiknya pembangunan USB SDN Waluya 3 itu dihentikan dulu, sampai ada solusi terbaik antara pemilik sekolah swasta dengan Pemkab Bekasi,” Yaman. [Fhr]


Tinggalkan Komentar