Pengamat Sebut Rocky Gerung Hanya Cari Sensasi Supaya Tetap Eksis - Telusur

Pengamat Sebut Rocky Gerung Hanya Cari Sensasi Supaya Tetap Eksis

Direktur Eksekutif Indopolling Network, Wempy Hadir. (Ist).

telusur.co.id - Pernyataan akademisi  Rocky Gerung yang menyebut Presiden Jokowi tak paham Pancasila menuai polemik. 

Pengamat politik Wempy Hadir menilai, Rocky Gerung membuat pernyataan kontroversial itu untuk mencari sensasi agar tetap eksis di panggung politik. 

Pasalnya, kata Direktur Eksekutif Indopolling Network itu, Rocky tak lagi punya 'panggung' setelah Pilpres 2019 usai dan dua capres yang berkompetisi, yakni Prabowo Subianto dan Jokowi kini telah bersatu. 

"Dia sedang mencari panggung, mencari sensasi. Karena isunya sudah hilang soal panggungnya dia. Karena kan Prabowo sudah ke Jokowi sehingga tidak ada lagi bahan buat dia melakukan kampanye- kampanye," kata Wempy di Jakarta, Kamis (5/12/19). 

Karena itu, Wempy menyebut pemerintah, elit politik, dan pendukung Jokowi tak perlu reaksional menanggapi pernyataan Rocky Gerung. 

"Saya kira tidak perlu reaksional dengan Rocky Gerung itu, biasa aja. Karena semakin ditanggapi dia semakin 'hidup'. Jadi sebaiknya tidak usah ditanggapi, termasuk partai politik," pungkas Wempy. 

Sebelumnya, saat menjadi pembicara di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (4/12/19) malam, Rocky Gerung menyebut Pancasila gagal sebagai ideologi karena sila-sila di dalamnya bertentangan.

Rocky kemudian mengatakan, tidak ada orang yang Pancasilais di Indonesia, termasuk Presiden Jokowi. Dia menilai Jokowi hanya hafal Pancasila tapi tak memahaminya.

"Saya tidak Pancasilais, siapa yang berhak menghukum atau mengevaluasi saya? Harus orang yang Pancasilais, lalu siapa? Tidak ada tuh. Jadi sekali lagi, polisi Pancasila, presiden juga tak mengerti pancasila. Dia hafal tapi dia nggak ngerti. Kalau dia paham, dia nggak berutang, dia nggak naikin BPJS, kalau dia paham dia gak melanggar undang-undang lingkungan," kata Rocky. [Tp]


Tinggalkan Komentar