telusur.co.id - Di pinggir badan Jalan Jembatan CBL yang berada di Kampung Babakan Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, kini dipenuhi pedagang kaki lima (PKL), sehingga terjadi penyempitan di badan jalan jembatan dan kerap menimbulkan kemacetan.
Hal itu membuat para pengguna jalan yang melintas di jembatan CBL mengeluh. Seperti dikeluhkan Sampurno, pengendara roda empat yang ditemui saat melintas di jembatan itu.
Dikatakan, jalan di jembatan CBL itu sempit hingga tak jarang mengalami kemacetan di saat jam pulang kerja (sore hari), lantaran adanya pedagang buah dan pedagang lainnya yang mangkal di sisi jalan jembatan.
"Mungkin kalau di pinggir jalan jembatan penghubung ini enggak dipenuhi para pedagang, jalan jembatan ini enggak sempit dan lintas jalan ini juga lancar," kata Sampurno, Kamis (3/2/22).
Khoirul, warga Babelan menambahkan, adanya pedagang di jembatan itu berdampak arus lalu lintas jadi terganggu. "Apalagi kalau ada pembeli, pastinya bikin macet," tandasnya.
Menurut Khoirul (46), jembatan penghubung ini merupakan lintas Jakarta, Karawang. Ini kan ramai dengan kendaraan sepeda motor dan mobil.
"Mestinya jangan ada pedagang yang mangkal dari pagi sampai sore, karena selain ruas jalan menjadi sempit juga rawan kemacetan," kesalnya.
Dia menambahkan, mayoritas pedagang menggunakan tempat berupa keronjo bambu di sepeda motor, juga ada yang menggunakan batang bambu dan terpal.
Warga berharap agar petugas Trantib desa maupun kecamatan Babelan segera menertibkan para pedagang yang seenaknya berjualan di jembatan, guna kelancaran arus lalu lintas dan sudah jelas mengganggu ketertiban. [Fhr]