telusur.co.id - Telah banyak pembangunan yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bekasi, baik itu sarana prasarana pendidikan, kesehatan, olahraga, pembuatan polder air, dan revitalisasi lahan fasos fasum menjadi taman.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, berkeliling dengan sepeda motornya untuk meresmikan sejumlah pembangunan di wilayah Kecamatan Jatiasih.
Adapun pembangunan yang diresmikan, antara lain gedung kelas baru SMP Negeri 9 Kota Bekasi, pemberian bantuan sanitasi layak tangki septik untuk 74 rumah, bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (rutilahu) di Kelurahan Jatiluhur, pembangunan polder air Jatikramat, dan pembangunan Taman Perum Mediterania Kelurahan Jatikramat.
Tri Adhianto mengatakan, pemenuhan sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan tugas Pemerintah Kota Bekasi guna menciptakan pendidikan di Kota Bekasi yang berkualitas.
Tentunya, lanjut Tri, dengan menyediakan ruang kelas yang aman dan nyaman sehingga para peserta didik pun lebih fokus dalam menyerap ilmu pengetahuan yang diajarkan para guru di sekolah.
"Kenyamanan ruang kelas menjadi faktor penentu lancarnya proses belajar mengajar dan keamanan gedungnya adalah hal utama untuk keselamatan bersama, dan saya pun berpesan kepada pihak-pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan, Camat, dan Lurah untuk lakukan observasi dan evaluasi kebutuhan penunjang pendidikan di setiap sekolah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Bekasi," katanya, Kamis (16/2/23).
Selain sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang berkualitas, kata Tri, mewujudkan tempat tinggal dengan fasilitas yang layak juga merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kota Bekasi kepada para warga, khususnya untuk warga tidak mampu.
Hal tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan sanitasi layak tangki septik untuk 74 rumah di Kelurahan Jatiluhur. Pemerintah Kota Bekasi juga melakukan renovasi salah satu rumah warga sebagai penerima bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (rutilahu) dan hal tersebut dapat terwujud atas sinergi yang baik bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di wilayah tersebut.
"Hunian yang nyaman dengan fasilitas yang lengkap menjadi dambaan setiap warga, maka itu Pemerintah Kota Bekasi memberikan perhatian kepada warga tidak mampu untuk mewujudkan hunian yang aman sebagai tempat bernaung bersama keluarga yang dilengkapi juga dengan fasilitas sanitasi yang baik agar menciptakan lingkungan sekitar yang lebih asri, dan tentunya kami sudah targetkan akan lebih banyak penerima bantuan lainnya di tahun 2023 ini," bebernya.
Upaya pencegahan banjir pun, kata Tri, tidak luput dari fokus kerja Pemerintah Kota Bekasi, makanya dibuat polder-polder air, salah satunya berlokasi di Kelurahan Jatikramat, Kecamatan Jatiasih.
Tri Adhianto menjelaskan, polder air dibangun dengan perencanaan sedemikian rupa yang berfungsi untuk mencegah banjir dengan kelengkapan sarana fisik satu kesatuan pengelolaan tata air tak terpisahkan, yang meliputi sistem drainase kawasan, kolam retensi, tanggul keliling kawasan, pompa, dan pintu air.
"Langkah-langkah pencegahan banjir juga terus dilakukan salah satunya dengan membuat polder air dimana segala perencanaan pembangunannya telah diurus dengan benar sehingga dapat terselesaikan dan terbangun kokoh serta aman berdasarkan site plan-nya," ungkapnya.
Terkait pengelolaan dan revitalisasi lahan fasos fasum, menurut Tri Adhianto, merupakan sebuah upaya pemanfaatan lahan terbuka yang dibuat sedemikian rupa untuk ruang berkumpul dan juga bisa dimanfaatkan untuk segala kegiatan warga.
"Lingkungan tempat tinggal sekitar para warga musti difasilitasi ruang terbuka yang memadai oleh Pemerintah, maka pemanfaatan lahan fasos fasum untuk dijadikan taman, sangatlah berdampak baik, dimana para warga dapat menggunakannya untuk segala kegiatan positif," pungkasnya.[Tp]