telusur.co.id - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin menolak keikutsertaan Rusia dalam pertemuan puncak negara-negara G7 yang akan datang, meskipun Presiden AS Donald Trump ingin mengundang Moskow.

"Rusia dikeluarkan dari G7 setelah menginvasi Krimea beberapa tahun yang lalu," kata Trudeau kepada wartawan dilansir AFP.

Rusia diusir dari apa yang sebelumnya merupakan G8 pada tahun 2014 setelah menyerbu dan merebut Krimea dari Ukraina dan menyatakannya sebagai bagian dari wilayah Rusia.

"Sikap tidak menghormati dan memamerkan aturan dan norma internasional yang terus-menerus adalah mengapa hal itu tetap berada di luar G7 dan akan terus berada di luar," tambahnya.

Pada hari Sabtu Trump mengatakan dia akan menunda pertemuan puncak para pemimpin dari Juni yang direncanakan dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, Prancis, Italia dan Jepang setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia tidak akan datang, mengutip pandemi virus coronavirus.

Trump mengatakan dia bisa mencoba lagi pada bulan September, dan mengundang negara-negara lain termasuk Rusia untuk bergabung dalam pertemuan tersebut.

"Saya tidak merasa bahwa sebagai G7 itu benar mewakili apa yang terjadi di dunia. Ini adalah kelompok negara yang sangat ketinggalan jaman," kata Trump.

Dia mengatakan ingin mengundang Rusia, Korea Selatan, Australia, dan India untuk bergabung dalam KTT yang diperluas di musim gugur.

Kremlin mengatakan pada hari Senin bahwa Trump telah memanggil Presiden Vladimir Putin dan mendiskusikan rencananya untuk mengadakan G7 yang dijadwal ulang "dengan kemungkinan undangan dari para pemimpin Rusia, Australia, India dan Korea Selatan." [ham]