telusur.co.id - Pemerintah ibu kota New Delhi, India, menutup kegiatan sekolah dan kampus selama seminggu. Hal ini dikarenakan polusi udara di New Delhi, semakin memburuk dan beracun.

Selain menutup sekolah dan kampus, pemerintah India juga melarang semua kegiatan konstruksi sampai 21 November 2021. 

Otoritas setempat juga telah menghentikan enam dari 11 pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada di sekitar kota tersebut, beroperasi. Kendaraan truk juga dilarang melintas, kecuali yang membawa barang atau produk esensial.

Kepala Menteri New Delhi Arvind Kejriwal, juga mengumumkan bahwa semua kantor pemerintah akan beralih bekerja dari rumah. Sementara kantor swasta disarankan untuk melakukan hal yang sama selama seminggu untuk mengurangi jumlah kendaraan berpolusi.

Kondisi Delhi saat ini sudah jauh di atas ambang yang ditetapkan oleh badan kesehatan dunia atau WHO. Tingginya polusi udara di Delhi dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari emisi kendaraan dan industri, hingga debu di cuaca dingin menjadikan Delhi sebagai ibu kota tercemar di dunia.

Udara menjadi sangat beracun di musim dingin karena para petani di negara sekitar India membakar tunggul tanaman. Selain itu, asap sisa pembakaran kembang api selama festival Diwali di saat yang sama hanya memperburuk kualitas udara. Kecepatan angin rendah juga menjadi pemicu karena menjebak polutan di atmosfer yang lebih rendah.

Laporan: Alifia Adra