telusur.co.id - Ketua Umum Poros Pemuda Indonesia, Muhlis Ali, menyoroti perjalanan reformasi Indonesia yang telah melewati enam periode kepresidenan, mulai dari BJ Habibie hingga Presiden Prabowo Subianto. Dalam pandangannya, reformasi yang telah berlangsung selama 26 tahun masih menghadapi berbagai tantangan dalam penguatan tatanan kenegaraan dan kebangsaan.
“Sejak 1998, kita telah melewati perjalanan panjang reformasi. Namun, masih banyak kelemahan dalam tatanan kenegaraan dan kebangsaan yang memerlukan perhatian serius. Di bawah pemerintahan Pak Prabowo, lima tahun ke depan adalah momen penting untuk memperbaiki kelembagaan negara dan instrumen kenegaraan agar lebih kuat dan kokoh,” ujar Muhlis Ali di Jakarta, Jumat (26/12/24).
Ia menekankan perlunya fokus pada agenda besar seperti pengentasan kemiskinan, perbaikan perekonomian masyarakat, dan ketahanan pangan, yang menjadi prioritas Presiden Prabowo.
“Ketahanan pangan adalah tantangan yang harus segera diatasi. Pak Prabowo telah menetapkan hal ini sebagai agenda utama untuk memastikan kemandirian bangsa,” tambahnya.
Muhlis, yang juga Ketua Bidang Organisasi DPP Ikatan Keluarga Madura, juga menyoroti pentingnya penguatan TNI sebagai alat negara untuk menjaga pertahanan dari ancaman luar dan memastikan keamanan dalam negeri.
“TNI perlu diperkuat agar mampu menjaga kedaulatan bangsa. Ini tidak hanya penting untuk pertahanan, tetapi juga untuk stabilitas dalam negeri,” ujarnya.
Di sisi lain, Muhlis menekankan pentingnya peran kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Meski mengakui adanya persoalan internal di tubuh Polri, ia memberikan apresiasi atas langkah-langkah pembenahan yang telah dilakukan.
“Institusi kepolisian menunjukkan keseriusannya dalam menangani anggota yang terlibat kasus hukum. Dengan memproses dan memberhentikan oknum yang melanggar, Polri telah menunjukkan tekad untuk melakukan pembenahan internal. Ke depan, peran kepolisian harus semakin diperkuat demi menciptakan keamanan dan ketertiban yang lebih baik,” jelas Founder Graha Yakusa Malang, Jawa Timur itu.
Muhlis juga memberikan apresiasi kepada TNI dan Polri atas suksesnya pengamanan selama Natal 2025 dan libur akhir tahun.
“Kami sangat menghargai kinerja TNI-Polri dalam menjaga keamanan pelaksanaan Natal dan mengatur mobilitas pemudik selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Ini adalah bukti nyata bahwa kedua institusi ini mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ia berharap ke depan, sinergi TNI dan Polri dapat terus ditingkatkan untuk menjaga stabilitas nasional dan melindungi masyarakat dari berbagai potensi gangguan keamanan.
“Dengan komitmen kuat dari TNI dan Polri, ditambah dukungan penuh pemerintah, saya optimistis Indonesia akan semakin kokoh menghadapi berbagai tantangan, baik di dalam maupun luar negeri,” tutup Muhlis Ali. [Tp]