telusur.co.id – Proposal pembangunan yang disodorkan oleh partai politik pendukung Prabowo-Sandi saat Pilpes lalu berbeda dengan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebab itu, semestinya partai pendukung Prabowo-Sandi perjuangkan proposal itu dengan cara menjadi oposisi atau penyeimbang di parlemen.

Demikan disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dalam sebuah diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Sabtu (19/10/19).

“Saya teriaknya seluruh partai pendukun Prabowo-Sandi menjadi #kami oposisi. Kenapa? karena proposal pembangunan Indonesia versi Prabowo-Sandi berbeda dengan proposal Jokowi-Ma'ruf,” ujar Mardani.

Mardani menjelaskan, beberapa hari lalu dirinya ikut dalam sebuah diskusi dimana dibeberkan terkait konsep pembangunan ala Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma’ruf Amin. Dan itu, sudah dipresentasikan dalam debat maupun kampanye Pilpres lalu.

Pendukung Prabowo-Sandi waktu itu, jelas Mardani, optimis mampu menaikan pendapatan negara hingga 7 persen, sedangkan Jokowi hanya 5 persen. Termasuk juga konsep swasemba pangan. Namun, diakhir kontestasi Jokowi-Ma’ruf Amin yang dipercayai masyarakat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.

Karena itu, tutur Mardani, partai pendukung Prabowo-Sandi seharsunya berbalik arah memperjuangkan proposal pembangunan tersebut dengan cara menjadi oposisi. .

“Yang dipercayai rakyat Pak Jokowi (jadi presiden), mari kita dukung Pak Jokowi dengan menjadi oposisi,” tandasnya.

Laporan: Tio