telusur.co.id -PT Liga Indonesia Baru (LIB) akhirnya buka suaara terkait hilangnya dua klub Liga 1 pada draf daftar peserta ASEAN Club Championship (ACC) 2025/2026.
Sebelumnya LIB sudah menetapkan pembagian klub mana saja yang akan ambil bagian ada kompetisi regional di kawasan Asia.
Berdasarkan hasil klasemen akhir Liga 1 2024/2025, Persib Bandung akan berkompetisi di level AFC Champions League 2 karena sukses menjadi juara atau menempati peringkat pertama. Sementara itu, Dewa United FC yang enjadi runner-up liga, telah ditetapkan ambil bagian di AFC Challlenge League.
Kemudian untuk slot ACC diberikan kepada peringkat ketiga dan keempat yakni Malut United serta Persebaya Surabaya.
Namun, terdapat kendala dari AFF selaku penyelenggara ACC. Mereka mensyaratkan tiap negara harus diwakilkan oleh peringkat pertama dan kedua di liga musim sebelumnya.
LIB tetap kekeuh dengan kebijakannya yang tetap mendaftarkan Malut United dan Persebaya untuk berlaga di kompetisi antarklub Asia Tenggara itu.
Direktur Utama LIB, Ferry Paulus menjelaskan adanya ketidaksesuaian regulasi dari LIB dengan AFF. Ia juga menilai ACC ini merupakan kompetisi bagi Indonesia.
"ACC Shopee Cup penting bagi Indonesia. Tahun ini juara dan runner up yang diminta. Namun bagi kita (Indonesia), sesuai kesepakatan dan regulasi, kita menetapkan peringkat 3 (Malut United FC) dan 4 (Persebaya Surabaya) yang diajukan. Tetapi, dalam perjalanannya hanya peringkat 1 dan 2 yang di diperbolehkan berlaga di ACC Shopee Cup," kata Ferry pada konferensi pers di Kantor LIB, Jakarta, Kamis (03/07).
Ferry menambahkan pihaknya tidak mungkin untuk mengubah kebijakan yang telah berlaku demi memaksakan untuk ikut ajang ACC.
"Karena kebijakan ini bagian dari perencanaan jangka panjang yang telah disepakati bersama klub. Perubahan mendadak akan berdampak pada integritas dan kesiapan klub. Kami juga mempertimbangkan padatnya kalender domestik dan internasional," jelas Ferry.
LIB juga menjelaskan telah berkonsultasi dengan PSSI terkait pendaftaran dua klub ke ACC. Terutama perihal alasan tidak mengubah regulasi dan kemungkinan sanksi yang akan Indonesia terima jika tidak tampil di ACC.
"Secara geografis tidak memungkinkan 1 klub bermain dalam 3 kompetisi yang berbeda dalam satu waktu yang bersamaan. Soal sanksi belum diketahui, namun kita sudah berkonsultasi dengan PSSI. Tidak menutup kemungkinan, regulasi akan berubah di kemudian waktu (musim depan)," lanjut Ferry Paulus.
Sebelumnya beredar kabar hilangnya nama klub Indonesia di daftar klub peserta ASEAN Club Championship 2025/2026. Padahal proses drawing fase grup akan dilakukan Jumat (04/07/25) di Bangkok pukul 13.00 WIB.