telusur.co.id - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dijadwalkan akan menggelar pertemuan tingkat tinggi secara virtual pada Rabu (15/12). 

Pertemuan tersebut untuk membahas hubungan bilateral dan masalah internasional di tengah ketegangan antara Moskow dan Barat terkait Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, tidak menyebutkan ada topik khusus yang akan dibahas dalam pertemuan. 

AS dan para pemimpin kelompok 7 lainnya pada hari Minggu telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk "peningkatan militer Rusia dan retorika agresif terhadap Ukraina."

Kendati China bukan bagian dari G-7, namun raksasa Asia itu menjadi fokus diskusi kelompok tersebut di pertemuan akhir pekan lalu.

China yang berbatasan panjang dengan Rusia, telah memfokuskan sebagian besar hubungan bilateral mereka pada perdagangan, terutama di bidang energi. 

Dalam pertemuan virtual dengan Presiden AS Joe Biden pekan lalu, Putin mengatakan, Washington seharusnya tidak mengizinkan Ukraina bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara dengan imbalan jaminan bahwa pasukan Rusia tidak akan melakukan serangan.

Serangan terhadap satu anggota NATO dianggap sebagai serangan terhadap semua negara anggota. Ukraina ingin bergabung dengan aliansi tersebut sejak 2002, tetapi Rusia keberatan dengan alasan bahwa langkah seperti itu akan menjadi ancaman langsung bagi perbatasannya. Pada bulan Juni, anggota NATO berjanji untuk mengatasi ancaman dari China selain dari Rusia.

Laporan: Nadila Firdinia