telusur.co.id --Anggota DPR RI Fraksi PDIP Riyanta dalam masa resesnya melakukan kunjungam ke dapil di Pati Jawa Tengah untuk mendapakan masukan dan mengetahui permasalahan yang dialami konstituennya, termasuk membeikan perlindungan hukum terhadap salah satu UMKM yang bergerak di sektor pergaraman.
Dalam kunjungan nya ke salah satu UMKM pergaraman, Riyanta berpendapat bahwa salah satu yang dikeluhkan terkait pengajuan hak cipta atau merek dari sebuah produk yang dihasilkan oleh para petani garam di dapilnya yakni Jateng III yang meliputi Pati, Rembang,Jepara dan Grobokan.
Partai yang saat ini menjadi Riyanta bernaung sangat peduli dan konsen terhadap pengembangan UMKM guna mengerakan perekonomian di tingkat masyarakat.
"berbicara mengenai sektor UMKM tentu menjadi konsen partai PDIP untuk bagaimana kita membimbing mengarahkan termasuk dalam mengurusi beberapa hal PDIP sangat konsen untuk dapat memberikan solusi termasuk ketika mengurus merek hingga 2-3 tahunan"
Riyanta menambahkan ini merupakan sebuah tanggung jawab bersama bagaimana falsafah yang diajarkan oleh founding father kita Bung Karno berbicara mengenai trisakti yakni kedaulatan dalam bidang politik,berdikari dalam bidang ekonomi serta berkepribadian dalam berbudaya. "Seperti halnya berdikari dalam bidang ekonomi umkm yang dimiliki oleh pak sutopo yakni bagaimana dia telah memiliki 500 karyawan oleh karna itu atas nama negara memberikan apresiasi"
Riyanta yang juga merupakan ketua umum Gerakan Jalan Lurus (GJL) mendorong agar para generasi muda dapat terus produktif dan kreatif menjadi bagian dalam menggerakan sektor UMKM untuk menumbuhkan perekonomian bagi masyarakat.
Sementara pengelolah sektor UMKM pergaraman Sutopo mengatakan sangat bersyukur atas perjuangan yang dilakukan oleh bapak Riyanta sebagai wakil rakyat yang duduk di senayan dari dapil Jateng III, dimana sebelumnya sudah 2-3 tahun tidak membuahkan hasil dalam mengurus ijin hak paten atas sebuah merek. "Permasalahannya saya mengajukan merek namun ditolak dikira ada kesamaan atas merek yang kita punya yakni merek yang kita punya perahu kuno sedangkan mereka kapal kuno hal ini sangat berbeda. (btp)
