Rugikan Karyawan, Tokoh Pemuda Minta PT Titan Angkat Kaki dari Sumsel - Telusur

Rugikan Karyawan, Tokoh Pemuda Minta PT Titan Angkat Kaki dari Sumsel


telusur.co.id - Aktivis dan tokoh pemuda asal Muara Enim, Hari Azuar, meminta PT Titan Group segera hengkang dengan meninggalkan semua bisnisnya di Sumatera Selatan. Alasannya, terkait dugaan tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana penggelapan, Bareskrim Polri juga merekomendasikan agar rekening perusahaan tersebut diblokir alias dibekukan yang berimbas ribuan karyawannya tidak menerima gaji pada Mei 2022 ini. 

Hari yakin, PT Titan yang bergerak di bidang pertambangan dan transportasi angkutan batu bara itu menghadapi sakaratul maut alias akan bangkrut. 

"PT Titan harus angkat kaki di Bumi Sriwijaya khususnya dan Bumi Pertiwi umumnya, karena kalu masih adanya PT Titan ini akan menimbulkan permasalahan permasalahan baru di negeri ini, saya meminta agar pihak yang berwenang segera eskusi PT Titan Grup,” kata Hari dalam keterangannya, Rabu (18/5/22). 

Hari menilai, pemblokiran rekening milik PT Titan Group oleh Bareskrim Polri memiliki dasar yang kuat serta disimpulkan melalui penyelidikan yang mendalam dan profesional. 

“Menurut saya pihak penyidik Mabes Polri bukan tidak beralasan melakukan hal tersebut. Karena sebanyak 6000 Karyawan yang tergabung di PT Titan Group, baik karyawan, subkontraktor, sopir, dan pihak ketiga dan orang-orang yang punya hubungan dengan PT Titan Group merasa dirugikan, dan itu belum ditambah dengan vendor yang jumlahnya ratusan,” ujarnya. 

Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) KNPI Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) Fardinan Marcos mengatakan, pihaknya telah mendengar dan melihat langsung kondisi warga sekitar yang terdampak akibat pembekuan rekening PT Titan Group oleh Bareskrim Polri. 

Fardinan khawatir, kriminalitas akan meningkat tinggi lantaran banyak warga sekitar menggantungkan hidupnya dari PT Titan ini, sementara mereka dipastikan tidak menerima gaji lantaran rekening perusahaan diblokir. 

"Jika kondisi ini terus berlanjut tentunya akan merugikan ribuan karyawan yang mengantungkan hidup dari PT Titan, karena gaji mereka tidak dibayarkan,” kata dia. 

Untuk itu, ia berharap agar adanya investor baru yang mampu menjamin kesejahteraan masyarakat dalam hal ini ribuan karyawan yang hak-haknya tidak bisa dipenuhi manajemen PT Titan saat ini. Sebab, menurut dia, jika persoalan ini tidak segera diselesaikan maka konflik yang lebih besar dikhawatirkan bakalan muncul tanpa bisa diprediksi. 

“Jika memang saat ini PT Titan sedang menghadapi masalah yang berujung pailit atau bangkrut maka langkah terbaik adalah PT Titan diambil alih atau diserahkan kepada investor yang bisa lebih menjamin kesejahteraan para karyawan,” tukas Ferdinan.[Fhr


Tinggalkan Komentar