telusur.co.id -Dalam rangkaian ulang tahun ke-97, Persija berinovasi dengan meluncurkan sebuah karya buku foto berjudul PERSIJA: WE RISE AGAIN.
Buku tersebut berisikan 140 foto momen-momen emosional yang menjadi jejak ketangguhan dan kebangkitan Macan Kemayoran dalam periode tahun 2020 hingga 2025.
Dalam periode tersebut, Persija mengalami dinamika yang membuat klub bergerak mengevaluasi segala tatanan internal untuk kembali bangkit menuju sebuah tujuan berkelanjutan di masa depan.
Masa pandemi Covid-19 yang berdampak kepada seluruh elemen kehidupan di dunia tidak terkecuali sepak bola Indonesia. Persija yang telah menyusun sebuah "Dream Team" pada musim kompetisi 2020, terpaksa mengubur mimpinya untuk berlaga.
Namun, klub bertekad untuk beranjak dari tidurnya menuju kebangkitan lewat semangat "To The Next Level". Kini, Persija bersiap untuk menyongsong usia satu abad, 100 tahun berdirinya klub kebanggaan Ibu Kota Jakarta.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca mengatakan, buku ini disusun untuk mereflekai sebuah perjalanan Persija yang bukan hanya sebagai klub sepak bola, tetapi sebuah perjuangan tanpa kenal menyerah.
“Buku ini, PERSIJA: WE RISE AGAIN, adalah rekaman perjalanan itu, kisah tentang tekad, kebersamaan, dan cinta yang tak pernah padam. Setiap foto di dalamnya adalah saksi bahwa Persija bukan sekadar tim sepak bola, melainkan cerminan semangat perjuangan dan komitmen untuk tidak pernah menyerah,” kata Direktur Persija, Mohamad Prapanca dalam keterangan resminya
Hal serupa disampaikan oleh salah satu legenda hidup sekaligus Direktur Olahraga Persija, Bambang Pamungkas. Baginya, buku foto ini menjadi kenangan perjalanan untuk menuju arah yang lebih kuat di masa depan.
"Jepretan-jepretan ini adalah bait-bait puisi atas waktu yang terus berlari. Kenangan akan sebuah perjalanan yang akan menempa kita menjadi lebih kuat lagi. Kamera ini memang milik kami, tetapi kisah perjalanan ini tentu milik kita semua,” tutur Bepe sapaan akrabnya.
Sementara itu, Khairul Imam sebagai fotografer ofisial Persija dan Kukuh Wahyudi sebagai Media Officer Persija sekaligus penulis buku ini, bersyukur PERSIJA: WE RISE AGAIN akhirnya dirilis.
“Rangkaian foto dalam buku ini adalah bahasa visual. Lewat rangkaian foto yang telah terkurasi, kami ingin mengajak pembaca melihat perjalanan Persija dari sudut pandang yang lebih dalam. Semoga buku ini dapat menjadi arsip berharga bagi Persija, Jakmania, dan sepak bola Indonesia,” ujar Khairul Imam.
“Kami sangat bangga mempersembahkan PERSIJA: WE RISE AGAIN, buku foto yang menegaskan bahwa sepak bola tak melulu urusan pertandingan ke pertandingan, tetapi juga ruang untuk berkarya lewat seni. Semoga terbitnya buku ini bisa ikut berkontribusi dalam memajukan dunia fotografi dan tentunya menjadi stimulus bagi industri sepak bola nasional,” ucap Kukuh.
Karya buku foto PERSIJA: WE RISE AGAIN akan diterbitkan dalam jumlah terbatas yaitu dicetak hanya 97 buku, serupa dengan hari jadi Persija yang ke-97.
Tidak berhenti di sini saja, buku ini merupakan edisi perdana dari empat edisi buku atau tetralogi yang akan berujung pada ulang tahun Persija ke-100 pada 2028.
Kurator buku foto yang juga jurnalis foto senior, Peksi Cahyo menjadikan perilisan buku ini menjadi angin segar bagi dunia sepak bola serta dunia fotografi Indonesia.
“Terbitnya buku foto ini adalah angin segar, ini standart yang harus dimiliki. Ingatan kita terlalu pendek jika hanya di media sosial saja. Semoga sepak bola bergerak ke arah yang terus positif membangun knowladge, seperti yang dilakukan Persija,” kata Peksi Cahyo, kurator buku foto.
Buku ini dibuat dengan berkolaborasi dengan desainer grafis, Andi Ari yang berpengalaman menyusun dan berkreasi dalam karya seni serupa.
“PERSIJA: WE RISE AGAIN merawat ingatan Persija dan sepak bola Indonesia,” ucap Andi Ari.
Buku foto ini akan mulai didapatkan melalui aplikasi resmi klub, Persija Acces mulai 28 November 2025 dengan banderol harga Rp1.128.000.



