telusur.co.id - Selain memiliki program Bekasi Cerdas, Bekasi Mandiri, Bekasi Peduli, Bekasi Taqwa, dan Bekasi Sehat, ternyata Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi memiliki program lain yang tidak kalah hebatnya dengan lima program yang sudah ada.
Program ini diciptakan oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi, H.M. Samsul Bahri, bertujuan untuk membantu kaum dhuafa dan tua renta yang sudah tidak memiliki kemampuan mencari nafkah.
“Di era saya ada satu program, namanya Bekasi Permata atau pemberian rantang makan siang untuk dhuafa dan tua renta,” katanya kepada telusur.co.id di ruang kerjanya, Jumat (13/1/23).
Program Bekasi Permata, kata dia, telah dilaunching pada 20 Agustus 2022 oleh Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan di Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong.
Pada launching program Bekasi Permata ini, Baznas memberikan satu unit sepeda motor dan box makanan kepada Ibu Samiasih, yang ditugaskan memasak dan mengantarkan makanan untuk para dhuafa di Desa Jayasakti, dari rumah ke rumah.
Menurut Samsul Bahri, sejatinya program ini sudah dijalankan sejak 17 Juni 2022. “Kita beri makan siang kepada 30 dhuafa setiap hari,” katanya.
Awalnya, kata dia, pihak Kecamatan Muaragembong memberikan data 77 dhuafa. Selanjutnya, diverifikasi oleh Baznas, ternyata yang benar-benar dhuafa, ada 30 orang yang layak untuk diberikan program Bekasi Permata tersebut.
“Mereka kita beri makan siang setiap hari. Saya tegaskan, selama Baznas masih ada, mereka kita beri makan sampai akhir hayat,” tandasnya.
Diungkapkan Samsul Bahri, sebelum program Bekasi Permata ini digulirkan, ia melakukan survei terlebih dahulu. Di Desa Jayasakti, dia mencari dhuafa yang benar-benar sudah tidak punya kemampuan mencari nafkah.
Adapun kriteria dhuafa yang dimaksud di sini adalah mereka sudah tua, dhuafa, tidak punya keluarga yang menyantuni, dan anak-anaknya juga tidak mampu. “Saya sendiri yang survei ke Desa Jayasakti itu,” katanya.
Menurutnya, program tersebut akan terus dikembangkan dari satu desa ke desa lainnya. “Target saya, program Bekasi Permata ini tersebar di seluruh desa di Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Pihaknya berkomitmen bahwa para dhuafa dan fakir miskin memiliki hak untuk mendapatkan perhatian pemerintah, baik santunan maupun kebutuhan dasar dan lainnya.
Samsul Bahri menjelaskan, tujuan menciptakan program Bekasi Permata, semata-mata untuk menjalankan amanah muzakki (orang yang berzakat) dengan sebenar-benarnya.
“Jadi, kita harus menyalurkan supaya yang berzakat itu menerima manfaatnya. Setiap dititrasi kepada mereka, sudah terbagi pahalanya kepada mereka,” tuturnya.
Selain memberikan makan siang untuk dhuafa dan tu renta yang sudah tidak memiliki kemampuan mencari nafkah, Baznas juga memperhatikan kondisi tempat tinggal mereka yang tidak layak huni.
"Ada dua rumah dhuafa dan fakir miskin di Desa Jayasakti yang akan kami berikan bantuan melalui program Rutisae (rumah tinggal sanitasi sehat). Rumah mereka tidak layak huni sehingga kita sentuh lewat program yang lainnya," tutupnya.[Tp]