Semangat Gotong Royong Jadi Pondasi Kokoh Program JKN: Ainnun Merasakan Manfaat Nyatanya - Telusur

Semangat Gotong Royong Jadi Pondasi Kokoh Program JKN: Ainnun Merasakan Manfaat Nyatanya

Ainnun Nisa Azzahra (23), salah seorang peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang bekerja sebagai pedagang di Desa Pesapen, Surabaya. Foto: Humas BPJS Kesehatan Surabaya.

telusur.co.id -Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah berjalan lebih dari satu dekade. Di balik keberlanjutan program tersebut, terdapat semangat gotong royong yang menjadi landasan utama. Ainnun Nisa Azzahra (23), salah seorang peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang bekerja sebagai pedagang di Desa Pesapen, Surabaya menceritakan tentang bukti nyata bahwa hadirnya program JKN telah memberikan manfaat bagi dirinya dan keluarga.

“Awalnya saya menjadi peserta JKN itu hanya sekadar ikut saja. Lalu waktu itu tiba saat saya sakit diare, saya tidak memiliki biaya yang cukup untuk berobat, akhirnya saya mencoba menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Setelah itu saya baru sadar bahwa iuran yang telah dibayarkan setiap bulan ternyata sangat bermanfaat,” kata Ainnun saat ditemui di Surabaya, Rabu (16/07).

Ainnun telah menjadi peserta JKN sejak 2020 dan selalu berusaha untuk membayar iuran tepat waktu. Baginya, membayar iuran setiap bulan bukan hanya soal menjaga status kepesertaan tetap aktif, tetapi juga sebagai bentuk tanggung jawab dan wujud rasa kepedulian terhadap sesama.

“Sejak menjadi peserta JKN, saya tidak khawatir lagi terkait biaya untuk berobat dan mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebelumnya, saya harus menunda pengobatan karena takut biaya tidak terjangkau,” ujar Ainnun.

Menurut Ainnun, prinsip gotong royong yang menjadi dasar Program JKN terasa nyata di kehidupan masyarakat. Ketika peserta yang sehat membayar iuran, dana tersebut digunakan untuk membantu peserta yang sedang sakit.

“Tidak ada yang tahu kapan kita akan sakit, dengan adanya Program JKN ini kita sudah saling menjaga satu sama lain. Program tersebut benar-benar terasa manfaatnya, terutama bagi orang seperti saya yang tidak memiliki penghasilan tetap,” ungkap Ainnun.

Kemudian Ainnun juga menambahkan bahwa kini dirinya dan kedua orang tua telah memanfaatkan Program JKN untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Ia merasa layanan kesehatan semakin baik dan mudah diakses.

“Selama melakukan pemeriksaan, saya jadi mengetahui terkait tekanan darah yang sempat tinggi. Dari situ saya mulai sadar terhadap pentingnya menjaga pola makan dan harus banyak melakukan pergerakan, apalagi di usia yang sudah tua seperti orang tua saya,” tambah Ainnun.

Ainnun pun kini semakin memperhatikan kondisi kesehatannya. Ia mulai mengurangi konsumsi makanan yang tinggi gula dan garam, serta mulai membiasakan diri untuk berolahraga setiap hari.

“Menjadi peserta JKN bukan hanya sekadar mendapatkan manfaat saat sakit. Program JKN ini dapat menjaga solidaritas dan menjamin setiap orang mendapatkan hak yang sama untuk layanan kesehatan,” jelas Ainnun.

Ainnun juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menunda atau menunggak dalam hal membayar iuran, karena dampaknya dapat merugikan diri sendiri dan sistem gotong royong secara keseluruhan. Ia berharap masyarakat terus menerapkan prinsip gotong royong dengan penuh semangat agar program ini terus berjalan.

“Yuk kita sama-sama menjaga Program JKN ini dengan membayar iuran rutin maksimal di tanggal 10 setiap bulannya. Hal ini bukan hanya untuk menjaga diri kita saja, tetapi untuk memberi manfaat kepada orang lain. Kalau bukan kita yang bantu, siapa lagi?” tutup Ainnun.

Prinsip gotong royong telah menjadi penyangga penting dalam Sistem Jaminan Kesehatan Nasional. Melalui kontribusi seluruh peserta, baik yang sehat maupun yang sedang sakit, Program JKN menjadi solusi perlindungan kesehatan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia.


Tinggalkan Komentar