Senator Mirah Midadan Fahmid Ajak Wujudkan Kepemimpinan yang Merawat Nilai Kemanusiaan dan Persatuan - Telusur

Senator Mirah Midadan Fahmid Ajak Wujudkan Kepemimpinan yang Merawat Nilai Kemanusiaan dan Persatuan


telusur.co.id - Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Mirah Midadan Fahmid, mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi sekaligus seruan kolektif dalam mewujudkan kepemimpinan yang berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial.

 

Senator Mirah menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara, melainkan jiwa yang hidup dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. "Nilai-nilai luhur dalam Pancasila harus diterjemahkan secara nyata dalam kebijakan dan sikap keseharian, terutama oleh mereka yang berada dalam posisi pengambilan keputusan," ujar Mirah.

 

Menurutnya, kondisi sosial dan politik Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya kuat secara administratif, tetapi juga berkomitmen merawat nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sebagaimana termuat dalam sila kedua dan kelima Pancasila. Hal ini mencakup perlindungan terhadap kelompok rentan, penegakan hukum yang tidak tebang pilih, serta penghapusan praktik-praktik diskriminatif dalam birokrasi dan pelayanan publik.

 

"Di tengah tantangan global dan domestik mulai dari krisis lingkungan, konflik identitas, hingga ketimpangan sosial Pancasila harus kembali ditegakkan sebagai fondasi moral dan etika dalam menjalankan pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat," jelasnya.

 

Dalam konteks daerah, Senator Mirah juga mengajak seluruh kepala daerah di NTB untuk menjadikan Pancasila sebagai landasan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Ia menyoroti pentingnya pembangunan yang tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memprioritaskan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat desa, penguatan pendidikan karakter, serta pelestarian lingkungan.

 

"Sebagai daerah yang kaya akan keragaman budaya dan kearifan lokal, NTB harus menjadi contoh bagaimana semangat gotong royong dan persatuan dalam Pancasila mampu menyatukan masyarakat dalam bingkai kemajuan," tambahnya.

 

Selain itu, Mirah juga mengajak generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila di ruang-ruang publik digital, sekolah, dan komunitas. Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini, pemuda harus menjadi agen moderasi dan pengikat harmoni sosial.

 

“Jangan biarkan Pancasila hanya menjadi hafalan di upacara, tetapi wujudkan dalam tindakan sehari-hari mulai dari menghargai perbedaan, menolong sesama, hingga peduli terhadap kondisi sosial sekitar,” tegasnya.

 

Sebagai penutup, Senator Mirah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperingati Hari Lahir Pancasila dengan semangat pembaruan: memperkuat persatuan, menolak intoleransi, dan mewujudkan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. "Mari kita jaga Pancasila bukan hanya sebagai warisan sejarah, tapi sebagai kompas moral dalam menata masa depan bangsa," pungkasnya.


Tinggalkan Komentar