telusur.co.id - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej soal hukuman mati mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batibara dan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo.
Rocky Gerung menilai, pernyataan Edward itu seolah-olah tidak mengerti posisinya sebagai Wakil Menteri Hukum dan Ham. Padahal, Menkumham Yasona Laoly selalu mengkampanyekan anti hukuman mati di Indonesia.
"Sebetulnya, kan pak Yasona selalu mengatakam bahwa hukuman mati itu bukan sesuatu yang harus di ucapkan sejak awal. Jadi itu dalam upaya untuk mengaktifkan kembali diskursus hak asasi manusia karena itu departeman hukum dan hak asasi manusia," kata Rocky dikutip dari channel youtube-nya, Jumat (19/2/2021).
Rocky menuturkan, masyarakat dunia saat ini sedang mengkampanyekan anti hukuman mati. Begitu juga dengan aktivis Ham di Indonesia yang selalu mendorong agar hukuman mati ditiadakan.
"Di dalam cara kita melihat hukuman mati, kita dorong supaya hukuman mati itu jangan diterapkan. Walaupun masih ada dalam hukum positif kita, tapi jangan di pake karena seluruh dunia lagi kampanye anti hukuman mati," terang Rocky.
Rocky memahami kemarahan Edward terhadap mantan pejabat negara yang melakukan korupsi. Akan tetapi jangan sampai dilebih-lebihkan sehingga bertentangan dengan posisinya di Kementerian Hukum dan Ham.
"Kemarahan itu bisa dimengerti, tapi jangan kemarahan itu dieskpolitir oleh Wamen jadi dungu,” pungkasnya.[Tp]