Sosialisasi 4 Pilar, Syarief Hasan: Saya Bangga Santri Sudah Paham 4 Pilar - Telusur

Sosialisasi 4 Pilar, Syarief Hasan: Saya Bangga Santri Sudah Paham 4 Pilar


telusur.co.id - Sekitar pukul 20.00 WIB, 25 September 2020, ratusan santri dari Pondok Pesantren Ar Rasyidi dan Miftahul Ulum, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berkumpul di Komplek Pesantren Ar Rasyidi, Ciranjang, Cianjur. Mereka berkumpul di sana selepas sholat isya untuk mengikuti Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular dikenal dengan Sosialisasi 4 Pilar MPR.
 
Hadir dalam sosialisasi itu Wakil Ketua MPR Syarief Hasan. Di hadapan kiai, santri, serta tokoh masyarakat, Syarief Hasan mengucapkan terima kasih kepada peserta sosialisasi yang telah hadir dalam kegiatan itu. 
 
Diungkapkan kehadirannya di pondok pesantren untuk melakukan silaturahmi dengan para kiai dan santri. Silaturahmi merupakan tuntunan dari agama Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan silaturahmi dikatakan bisa memperpanjang umur dan memperluas rejeki. “Silaturahmi yang ada kita gunakan untuk sosialisasi 4 Pilar”, tuturnya. Sosialisasi 4 Pilar disebut merupakan salah satu tugas MPR.
 
Sosialisasi 4 Pilar yang dilakukan oleh MPR dilakukan dengan berbagai metode seperti lewat seminar, ceramah, diskusi, pentas seni dan budaya, outbound, serta aktivitas lainnya. Di awal sosialisasi, Syarief Hasan memberi pertanyaan kepada para peserta. Pertanyaannya, kapan UUD Tahun 1945 ditetapkan sebagai undang-undang dasar bangsa Indonesia? Pertanyaan tersebut dijawab dengan benar oleh salah satu santri, Siti Nur Afifah, yang mengatakan pada 18 Agustus 1945.
 
Pertanyaan-pertanyaan lain pun diajukan oleh Syarief Hasan kepada mereka, seperti kapan dan siapa pencetus nama Pancasila, berapa kali UUD diamandemen, dan apa saja tugas MPR. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dengan baik oleh peserta. Mendapat jawaban yang mayoritas benar, Syarief Hasan merasa bangga. “Ini menandakan 4 Pilar sudah dipahami oleh para santri”, tuturnya.  “Saya bangga”, tambahnya.
 
Ia mengajak kepada semua untuk menjaga Pancasila. Tak hanya itu, semua diajak untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan keseharian. “Dengan menjalankan Pancasila menjadikan hidup lebih baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”, tuturnya. “Menerapkan Pancasila dalam kehidupan juga membuat kita tahu antara hak dan kewajiban”, tambahnya.
 
Syarief Hasan mengatakan akhir-akhir ini ada pandangan dari masyarakat untuk melakukan amandemen UUD. Adanya keinginan amandemen menurut sah-sah saja. Proses amandemen harus melalui MPR. Amandemen UUD dikatakan merupakan salah satu wewenang MPR. “Bila ingin mengubah UUD harus melalui MPR”, paparnya. Selama ini bangsa Indonesia telah empat kali melakukan amandemen UUD.  Ia pun menjelaskan tugas dan wewenang MPR lainnya seperti yang ada dalam UUD dan UU MD3.
 
Pimpinan Pondok Pesantren Ar Rasyidi, Kiai Asep Sulaeman, dalam sambutan mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Syarief Hasan. Disampaikan kepada para santri bahwa kehadiran Beliau untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar. “Santri perlu wawasan kebangsaan”, tuturnya. Baginya santri harus mencintai bangsanya di mana di tempat ini setiap hari melakukan sholat dan kegiatan lainnya. “Ayo kita jaga Indonesia”, tegasnya. Untuk itu dirinya bergembira acara sosialisasi bisa digelar di pesantren yang diasuhnya.[]


Tinggalkan Komentar