Sudah Masuk Zona Biru, Subang Kembali Masuk ke Zona Kuning - Telusur

Sudah Masuk Zona Biru, Subang Kembali Masuk ke Zona Kuning

Bupati Subang ketika mendengarkan hasil rapat

telusur.co.id - Berdasarkan data dari Devisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi Gudus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat, terdapat delapan daerah yang sudah masuk zona biru kini kembali ke Zona kuning termasuk salah satunya Kabupaten Subang.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam pelaporan level kewaspadaan hasil kajian gugus tugas provinsi terdapat 1 daerah Zona Hijau (level 1), 10 daerah Zona Biru (level 2), dan 16 daerah Zona Kuning (Level 3), pada saat melaksanakan zoom meeting evaluasi tingkat kewas padaan dalam kerangka PSBB Jawa Barat dengan seluruh kepala daerah se-Jawa Barat.

Bupati Subang H. Ruhimat didampingi Wakil Bupati Subang Agus Masykur, Kajari Subang, Kadinkes, Kasatpoldam, perwakilan dari kepolisian dan perwakilan BPBD Kabupaten Subang, turut menyaksikan digelarnya zoom meeting evaluasi tingkat kewaspadaan dalam kerangka PSBB Jawa Barat tersebut di Ruang Rapat Rumah Dinas Bupati Subang, Jum’at (03/07/2020).

Selanjutnya dijelaskan Ridwan Kamil, bahwa ada satu daerah yang masuk zona hijau, yakni Kota Sukabumi, dan delapan daerah yang tetap berada di zona biru diantaranya adalah Kabupaten Cianjur, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, Kota Banjar dan Kota Tasikmalaya, serta ada pula dua daerah dari zona kuning ke zona biru, yaitu Kabupaten Sukabumi dan Kota Bandung.

Selain itu ada juga delapan daerah yang telah masuk zona biru di Jabar kembali masuk ke zona kuning pada periode ke VI (11-24 Juni) diantaranya adalah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kota Cimahi, Kota Cirebon dan Kabupaten Subang.

"Memang sengaja Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar memberi rapor kinerja gugus tugas kabupaten /kota dalam penanganan Covid-19. Tujuannya memotivasi gugus tugas kabupaten/kota untuk meningkatkan kinerja," kata Ridwan.

Menurut Ridwan Kamil, kinerja gugus tugas kabupaten/kota amat krusial dalam penanganan Co vid-19. Kendatipun demikian dengan koordinasi gugus tugas kabupaten/kota dengan provinsi.

"Kami melakukan rapor pada kabupaten/kota soal kinerja gugus tugas. Jadi, jangan hanya dilihat berapa kasus positifnya, naik turunnya ODP-PDP, dan sebagainya, tapi juga kinerja tim karena kami ingin jadi provinsi yang sangat kompak, baik gugus tugas provinsi maupun kabupa ten/kota," tutur Ridwan.

Kendati demikian dalam kinerja GTPP Covid-19 terdapat enam kriteria yang menjadi indikator penilaian rapor kinerja kabupa ten/kota, yakni aspek pencegahan, deteksi, manajemen fasilitas kesehatan dan pemakaman, jaring pengaman sosial, operasi lapangan dan penegakan aturan, serta tata kelola dan kelembagaan.

Adapun penilaian awal di masing-masing kriteria menghasilkan tiga besar gugus tugas kabupaten/kota dengan nilai tertinggi, antara lain:

1. Aspek Pencegahan: (1) Kota Bandung, (2) Kota Sukabumi, (3) Kabupaten Bogor,

2. Aspek Deteksi: (1) Kota Bandung, (2) Kota Bekasi, (3) Kabupaten Bogor,

3. Manajemen fasilitas kesehatan dan pemakaman: (1) Kota Bogor, (2) Kota Bekasi, (3) Kabupaten Sumedang

4. Jaring Pengaman Sosial: (1) Kabupaten Sumedang, (2) Kota Depok, (3) Kota Sukabumi

5. Operasi lapangan dan penegakan aturan: (1) Kota Bandung, (2) Kota Bogor, (3) Kota Tasikmalaya

6. Tata kelola dan kelembagaan: (1) Kabupaten Bogor, (2) Kota Bandung, (3) Kota Bekasi

Ridwan Kamil juga mengatakan bahwa pihaknya masih mengevaluasi hasil rapor. Saat ini, gugus tugas Jabar memberikan tiga kategori hasil rapor, yaitu kinerja tinggi, kinerja sedang, dan kinerja rendah.

"Lain-lain sedang kami evaluasi. Kami bikin tiga kategori, kinerja tinggi, sedang, rendah. Mayoritas belum masuk kategori tinggi," pungkasnya.  [ham]


Tinggalkan Komentar