Syarief Hasan: Rajut Persamaan Persepsi Kebangsaan Untuk Membangun Bangsa  - Telusur

Syarief Hasan: Rajut Persamaan Persepsi Kebangsaan Untuk Membangun Bangsa 


telusur.co.id - Wakil Ketua MPR RI Sjarifuddin Hasan atau Syarief Hasan menegaskan bahwa sebagai bangsa yang besar, baik dari sisi geografis dan jumlah penduduknya, Indonesia memerlukan perekat untuk menyatukan semuanya dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Apalagi, penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda-beda, sehingga alat pemersatu menjadi sebuah keniscayaan.

"Bersyukurlah bangsa kita dianugerahi alat pemersatu untuk merajut persamaan persepsi kebangsaan untuk membangun bangsa, yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika atau biasa disebut Empat Pilar MPR," ujarnya, saat menjadi narasumber utama Sosialisasi Empat Pilar MPR kerjasama MPR dengan Pemerintah Desa Sukanagalih, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,  Kamis (25/5/2023).

Acara yang digelar di aula pertemuan Alam Asri Hotel & Resort Puncak Cianjur ini, dihadiri anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Cianjur Hj. Lika Nurhayati, Ketua MUI Kecamatan Pacet H. Ade Muchlis mewakili Kepala Desa serta tokoh agama dan sekitar 200 masyarakat setempat sebagai peserta sosialisasi.

Dalam Empat Pilar, Pimpinan MPR dari Partai Demokrat ini mengungkapkan ada Pancasila.  Pancasila adalah nilai yang tidak asing lagi buat seluruh anak bangsa. Sebab, Pancasila merupakan Ideologi dan dasar negara yang harus dijunjung tinggi. Sehingga. jika masih ada yang berpikir dan berucap 'saya paling Pancasilais yang lain tidak', itu sama saja mencederai hati dan jiwa seluruh rakyat Indonesia.

Lalu, ada NKRI. NKRI juga sudah sangat melekat dengan kehidupan bermasyarakat.  Walaupun berbeda-beda, tetap menjunjung tinggi negara Indonesia sebagai tempat bernaung. "Saya beri contoh, di partai saya Demokrat.  NKRI adalah sudah harga mati.  Kita tidak lagi melihat dari suku mana dia berasal. Tidak peduli dari suku Batak, Jawa, Sunda atau lainnya, yang penting kita adalah satu NKRI," tambahnya.

Di lembaga tinggi negara MPR RI, lanjut mantan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI di era kepemimpinan  Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, juga sama.  Seluruh Pimpinan MPR yang berjumlah 10 orang, 9 orang berbeda partai politik dan satu perwakilan Kelompok DPD, tapi menjadi satu untuk urusan NKRI.

"Jadi saya mengajak, mari kita semua pegang teguh Empat Pilar sebagai panduan kita dalam bermasyarakat dan bernegara.  Hal ini harus terus kita saling mengingatkan.  Apalagi, sebentar lagi kita akan menghadapi kontestasi penuh kompetisi di Pemilu 2024.  Empat Pilar sebagai perekat kesatuan bangsa  menjadi sangat penting," pungkasnya.[]


Tinggalkan Komentar