telusur.co.id - Kepolisian Laos menyita 55,6 juta tablet sabu dan 1,5 ton sabu di wilayah Segitiga Emas. Menurut perwakilan pejabat PBB, penyitaan itu menjadi penyeregapan narkoba terbesar dalam di Asia Tenggara.

"Sejauh ini, temuan ini penyitaan terbesar dalam sejarah Asia Tenggara dan Timur," kata perwakilan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Jeremy Douglas, Jumat (29/10/21).

Menurut Douglas, ini adalah tiga kali lipat tablet sabu yang disita Laos sepanjang tahun lalu, dan hampir sepertiga dari total penyitaan.

Polisi berhasil menyita obat-obatan terlarang pada Rabu kemarin, saat menghentikan dan memeriksa sebuah truk yang membawa peti bir di utara Bokeo, yakni kawasan Segitiga Emas.

Segitiga Emas merupakan wilayah timur laut Myanmar yang bertemu Thailand dan Laos, yang dikenal dengan daerah penghasil narkotika. Kawasan ini berfungsi sebagai pusat produksi  untuk stimulan jenis amfetamin, terutama metamfetamin.

"Lonjakan volume narkoba yang disita di Laos disebabkan oleh pergeseran rute penyelundupan di dalam Myanmar, sebagai akibat dari kerusuhan di daerah perbatasan sejak kudeta junta militer pada Februari lalu,” ucapnya.

Beberapa tahun terakhir, Laos menjadi pintu masuk bagi pengedar narkoba yang memindahkan pengiriman dari Shan yang bermasalah di Myanmar. 

"Ini berkaitan dengan gangguan keamanan dan pemerintahan di Segitiga Emas dan Shan Myanmar yang tumpah di kawasan itu," pungkasnya.

Laporan: Nurhamidah Febriani