telusur.co.id ─ Pejabat senior Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) diusir dari Euthopia. Euthopia menuduh perwakilan PBB telah “campur tangan” dalam urusan internal Addis Ababa.

Kementerian Luar Negeri Euthopia menyatakan, mereka sebagai "Persona non grata" dan memberi waktu 72 jam untuk angkat kaki dari negara itu. Mereka diusir dua hari setelah PBB mengingatkan blokade bantuan pemerintah membuat ratusan ribu orang di wilayah utara Tigray mengalami kelaparan.

"Pemerintah AS mengutuk keras tindakan pemerintah Ethiopia yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengusir para petinggi semua organisasi PBB yang terlibat dalam operasi kemanusiaan yang sedang berlangsung,” kata Psaki, dikutip dari Reuters, Jumat (1/10/21).

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa AS mengutuk pengusiran pejabat PBB itu. AS juga tidak ragu menerapkan sanksi terhadap mereka yang menghalangi upaya kemanusiaan.

"Kami sangat prihatin bahwa tindakan ini melanjutkan pola pemerintah Euthopia yang menghalangi pengiriman makanan, obat-obatan dan pasokan lainnya kepada mereka yang paling membutuhkan,” ucap Psaki.

Sebanyak tujuh orang pejabat PBB yang diusir termasuk kepala lembaga UNICEF dan kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA). 

Pengusiran tersebut membuat Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan terkejut dengan langkah Euthopia.

"Kami sekarang terlibat dengan pemerintah Euthopia dengan harapan bahwa (personil) PBB yang bersangkutan akan diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan penting mereka,” kata Guterres.[Tp]

Laporan: Nadhifa Putri Nauramiyanti