Teten: Sarjana Kelautan Harus Berkontribusi dalam Evolusi Kewirausahaan - Telusur

Teten: Sarjana Kelautan Harus Berkontribusi dalam Evolusi Kewirausahaan


telusur.co.id - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sarjana kelautan harus mampu mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan serta berkontribusi nyata dalam evolusi kewirausahaan di Indonesia. Terlebih, Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang luar biasa dan telah menjadi keunggulan domestik. 

"Kalau Norwegia punya salmon. Kita punya banyak komoditas yang lain ada tuna, udang vaname, rumput laut, dan lainnya. Karena itu, penting bagi para sarjana untuk mengembangkan riset budidaya di sektor kelautan ini. Supaya memang dengan riset ini bisa kita kuasai sumber daya kelautan kita. Ini harus kita kembangkan," kata Teten dalam Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) Sulawesi Utara Periode Tahun 2022-2027 di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (24/9/22). 

Menurut Teten, Indonesia bisa mencontoh Australia, Inggris, Korea Selatan, atau negara lain yang perguruan tingginya turut berperan dalam evolusi usaha mikro atau informal ke usaha berbasis inovasi teknologi sains yang sumbernya berasal dari perguruan tinggi.

Peran perguruan tinggi melalui program semacam KKN menurut dia, akan sangat membantu UMKM dalam implementasi teknologi modern termasuk onboarding digital mulai dari pendaftaran dan penjualan secara online, pemasaran produk, hingga cara menggunakan kode QR sebagai pembayaran.

Bahkan, perguruan tinggi bersama pemerintah sudah saatnya membangun platform khusus guna mempertemukan para pelaku usaha sejenis untuk berbagi ide, inovasi produk, hingga pelatihan untuk meningkatkan skala bisnis. Program ini di sejumlah tempat terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 61,5 persen.

"Jadi sarjana harus mendorong evolusi kewirausahaan. Kita harus mulai mengembangkan produk yang dapat bersaing. Sarjana Iskindo harus punya keinginan memakmurkan negeri ini berbasis sektor kelautan. Saya optimistis bisa kita lakukan," katanya.

 Apalagi peluang untuk mengembangkan sektor kelautan masih luas di Indonesia. Saat ini, investor yang berminat pada sektor kelautan baru mencapai 4 persen. Hal ini dikatakannya, menunjukkan bahwa Indonesia bagaikan raksasa yang masih tertidur di sektor perikanan.

"Para Sarjana Kelautan dituntut mengambil peran lebih, utamanya membuka lapangan pekerjaan bagi kelas menengah di sektor kelautan dan perikanan yakni, yang bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih luas, menghasilkan inovasi teknologi yang menciptakan nilai tambah produk, dan adaptif dengan perubahan," kata Teten.[Fhr


Tinggalkan Komentar