telusur.co.idGubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyambangi wilayah Pekalongan demi malakukan pengecekan penanganan banjir rob di daerah tersebut.

Dua lokasi didatangi Ganjar, adalah pengungsian di Masjid Khusnul Khuluq, dan pengungsian di gedung PMI Pekalongan.

Di tempat pengungsian  di dua, Ganjar tak kuasa melihat para korban, oleh karenanya Ganjar menghibur pengungsi dengan guyonan khasnya serta meminta agar pengungsi sabar, karena penanganan banjir rob sedang dilakukan.

Saat menjenguk pengungsi di masjid, Ganjar menemukan ada pengungsi yang sakit akibat jatuh. Ia langsung meminta agar dibawa ke rumah sakit.

“Langsung ditangani mas, dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit. Biar segera pulih,” tutur dia.

Ganjar mengatakan, sebenarnya apa yang menimpa Semarang dan Pekalongan ini mirip. Banjir rob diakibatkan adanya tanggul jebol.


“Tapi tadi Pak Wali Kota sudah menyampaikan bahwa tanggul jebol sudah tertutup. Sekarang tinggal proses pemompaan. Mungkin yang kita bantu adalah percepatan proses pemompaan agar cepat surut. Kalau kita lihat data dari BMKG, sekarang sudah tidak setinggi seperti pada hari Senin,” terang Ganjar.

Sama seperti di Semarang, Ganjar meminta pemerintah Kota Pekalongan melakukan patroli pada bagian-bagian tanggul yang berpotensi jebol. Jika ditemukan, maka segera diambil tindakan.

“Hitung-hitungannya kemarin pada saat saya melihat data dari BMKG, itu nanti ada di bulan Juni hingga Juli. Maka kita harus waspada dan mengantisipasi,” tegasnya.

Untuk kondisi pengungsi, Ganjar mengatakan semua dalam kondisi sehat dan bisa dihandle. Logistik masih tercukupi dan bantuan dari masyarakat juga banyak.

“Kondisi pengungsi alhamdullilah sehat-sehat. Makanannya cukup berlimpah. Hanya, tadi ada ibu-ibu karena ini mengungsinya di masjid, jadi agak licin, tadi kepleset. Sudah dibereskan oleh kawan-kawan BPBD, SAR, itu ada dokternya langsung datang cepat juga, sehingga penanganan responsifnya jalan,” pungkasnya.[iis]