telusur.co.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta pemulihan lahan sawah terdampak banjir di Kabupaten Bekasi dilakukan secara cepat. Salah satunya dengan menghadirkan pompa di sejumlah titik genangan.
Hal ini disampaikan SYL saat meninjau langsung area sawah terdampak banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang.
"Yang pertama kita harus mendatangkan lebih banyak pompa pembuangan air agar bisa mengurangi debit genangan. Karena itu, pemulihan dan percepatan harus kita lakukan secara cepat," ujar SYL, ditulis Kamis (2/3/23).
Berikutnya, lanjut dia, semua pertanaman padi yang ada harus segera diberi perawatan intensif. Di antaranya dengan melakukan pemantauan dan pemupukan berimbang.
Namun apabila kondisi pertanaman sudah tak bisa diselamatkan maka yang harus dilakukan adalah gerak cepat melakukan penanaman ulang.
"Besok itu begitu lahannya surut saya minta agar dipertahankan yang masih tersisa. Namun kalau yang sudah rusak parah kita harus segera tanam ulang. Nanti kita akan siapkan perlengkapan dan alsintannya," katanya.
Menurut SYL, semua upaya perbaikan harus dilakukan mengingat Kabupaten Bekasi adalah wilayah penyangga pangan bagi penduduk kota seperti Jakarta. Bahkan beras asal Bekasi juga merupakan penyangga bagi kota-kota besar di wilayah Jawa Barat lainya.
"Kita harus jaga ini pak karena Bekasi merupakan lumbung pangan kita bagi penduduk kota. Bekasi adalah wilayah subur yang memiliki potensi besar untuk menguatkan ketahanan pangan nasional. Tentu saya berharap banjir ini segera lewat dan Bekasi segera pulih," katanya.
Mentan menyampaikan, dari citra satelit memperlihatkan ada sekitar 6.000 hektare sawah di Kabupaten Bekasi yang terendam banjir akibat tingginya curah hujan beberapa hari ini.
"Dari citra satelit yang kita baca, ada sekitar 6.000 hektare sawah yang terdampak, bahkan di tempat ini (Kecamatan Tambelang, red) tadi dari laporan aparat setempat, ada 700 hektare sawah yang tergenang banjir," kata dia.
Pihaknya mengatakan, sudah berembuk dengan pemerintah daerah terkait langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menyelamatkan lahan pertanian yang tergenang.
"Kita berharap, setiap tiga hari ada laporan kondisi banjir di daerah pertanian seperti apa, harus kita evaluasi, karena untuk padi varietas tertentu ada yang bisa bertahan tiga hari, ada juga yang bertahan lima sampai tujuh hari," katanya.
Mentan menyebutkan, pihaknya bersama Pemkab Bekasi akan melakukan tiga langkah penanganan untuk pesawahan yang terdampak banjir.
"Kita akan melakukan pendataan, dengan tiga klasifikasi, yakni daerah yang parah, daerah yang sedang dan daerah yang masih bisa diselamatkan," ujarnya.
Untuk daerah pertanian yang terdampak banjir, Syahrul mengatakan akan membantu para petani dalam pengadaan bibit dan dukungan lainnya.
"Langkah kedua, kita akan turunkan pompa air untuk membantu para petani yang lahannya tergenang dan masih bisa diselamatkan," ucapnya.
Adapun langkah ketiga, Syahrul mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah akan melakukan pendampingan untuk melakukan penanaman kembali lahan pertanian yang tidak bisa diselamatkan.
"Begitu airnya surut, saya akan gerakkan bersama pemerintah daerah dan kelompok tani, untuk melakukan proses tanam kembali, untuk mencegah kerugian para petani," terangnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menjelaskan, rata-rata tinggi genangan banjir di wilayah pesawahannya adalah 30 sampai 40 centimeter yang tergenang sejak 5 hari lalu.
Karena itu, Dedy mengaku pihaknya sudah mengeluarkan keputusan Bekasi tentang tanggap darurat bencana banjir.
"Tinggi genangan 30 sampai 40 centimeter. Sekarang ini memasuki hari ke 5 genangan yang terjadi. Karena itu kami sudah mengeluarkan keputusan bupati tentang status tanggal darurat bencana banjir. Kami juga melakukan updating data lahan sawah terdampak genangan, kemudian mendampingi petani langsung di lapangan," jelasnya.
Dedy Supriyadi menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengambil langkah-langkah untuk penanganan lahan pertanian yang tergenang banjir.
"Yang pertama kita melakukan updating data lahan sawah yang terdampak genangan, yang kedua menyiapkan bantuan sarana berupa pupuk hayati cair sejumlah 53.315 liter," kata dia.
Sekda berharap, Kementerian Pertanian dapat membantu para petani di Kabupaten Bekasi, terutama untuk yang sawahnya terdampak banjir.
"Kami juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Bapak Menteri Pertanian, sehingga bisa menyempatkan diri meninjau lahan pertanian yang terdampak banjir di Kabupaten Bekasi," ujarnya.
Laporan: Dudun Hamidullah