telusur.co.id - Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan Pemerintah Turki ingin menyelesaikan perselisihan dengan Yunani mengenai eksplorasi energi di Mediterania timur melalui dialog. Kendati begitu, Ankara akan mempertahankan "hak dan kepentingan" di wilayah tersebut.

Turki dan Yunani, sekutu NATO, sangat berselisih tentang klaim yang tumpang tindih untuk sumber daya hidrokarbon di wilayah tersebut, dan ketegangan telah meningkat sejak Ankara meluncurkan operasi eksplorasi di wilayah yang disengketakan di Mediterania pada hari Senin.

Yunani mengatakan kapal eksplorasi Turki Oruc Reis beroperasi secara ilegal di perairan yang jatuh di landas kontinen Yunani, tuduhan yang dibantah oleh Ankara. Kapal tersebut ditemani oleh kapal perang Turki saat meninggalkan pelabuhan.

“Terlepas dari semua ini, kami ingin percaya bahwa akal sehat akan menang. Baik di lapangan maupun di meja. Kami berpihak pada hukum internasional, keramahan dan dialog yang baik, ”kata Akar kepada Reuters. “Kami ingin mencapai solusi politik melalui cara-cara damai yang sejalan dengan hukum internasional.”

Akar mengatakan Turki akan terus mempertahankan "hak, ikatan, dan kepentingan" di perairan pesisir. “Perlu diketahui bahwa laut kita adalah tanah air biru kita. Setiap tetes itu berharga, ”katanya. [ham]