Yenny Wahid Tegaskan NU Tak Diwakili PKB Dan Tidak Minta Jatah Menteri - Telusur

Yenny Wahid Tegaskan NU Tak Diwakili PKB Dan Tidak Minta Jatah Menteri


telusur.co.id - Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya diwakili oleh satu partai, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebab nahdliyin (sebutan bagi warga NU) juga menyebar di semua partai.

Demikian disampaikan Putri Presiden KH. Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, di Bali beberapa hari lalu.

Ditegaskan Yenny, NU tidak pernah meminta jatah menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"NU itu tidak hanya diwakili PKB. Kader kami ada di semua partai. Tapi kami juga tidak pernah meminta jabatan," kata Yenny.

NU, lanjutnya, semestinya tidak dalam posisi meminta-minta jabatan. Ia meminta kader menjaga muru’ah gerakan dan organisasi.

Mantan Menteri Riset dan Teknologi Era Presiden Gus Dur, Prof. Muhammad A.S Hikam lewat akun Twitter-nya, @mashikam, juga setuju dengan pernyataan Yenny. "NU & Posisi dalam kabinet. Beberapa tokoh NU (PB NU & PW NU) kok gak pada punya muru’ah (dignity), dengan minta atau bahkan menuntut jatah menteri kepada Pak Jokowi politisi yang mewaliki parpol," tulis A.S Hikam.

"Saya membaca kabar begitu kok rasanya jadi malu dan ngenes banget. Setuju pol sama pandangan Mbak Yenny Wahid. NU gak usah minta-minta jabatan."

Sebelumnya, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) blak-blakan meminta jatah menteri dalam jajaran kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar juga mengatakan telah menyiapkan kader terbaik untuk diajukan sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Joko periode 2019-2024.

Belakangan, para petinggi PKB meminta agar jatah NU dan PKB dibedakan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan sedang mengupayakan agar jatah PKB dan NU dipisahkan.

"Kami usahakan," kata Cak Imin di kediaman Wapres terpilih, KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta, Jumat (5/7/2019). [ipk]

Laporan: Saeful Anwar


Tinggalkan Komentar