telusur.co.id - 26 Tahun Peristiwa penembakan mahasiswa Semanggi 1, menyisakan cerita sedih bagi orang tua salah satu korban mahasiswa yang menjadi korban.

Adalah Asih Widodo, orang tua dari Sigit Prasetyo YAI, yang hingga kini sejak 26 tahun lalu masih mencari keadilan atas tertembaknya Sigit, di depan Kampus Atmajaya pada 1998 lalu.

Asih yang sempat dipopor dahinya saat meminta keadilan di departemen Pertahanan beberapa tahun lalu, mendesak agar Jenderal (purn) Wiranto bertanggung jawab atas perintahnya untuk mengambil tindakan tegas dalam aksi mahasiswa, salah satunya saat peristiwa penembakan Sigit terjadi (Semanggi 1).

“Saya akan terus bergerak menuntut keadilan,  karena Wiranto belum di penjara,  Saya belum puas Wiranto sebelum ditahan malah menjadi Watinpres,  karena anak saya mati, “ terang Asih di kediamannya,  kawasan Tanah Kusir,  Kamis (8/8/2024).

Asih sekarang seorang diri,  setelah ibunda dari Sigit meninggal dunia.. Ia saat ini mencari keadilan sudah 3 tahun lalu berkeliling dengan sepeda motornya hingga sampai Jawa. 

“Berkeliling mencari keadilan atas meninggalnya anak saya, dipemerintah sekarang ini,” tegasnya.

Iapun berharap kasus Semanggi 1 dan 2 terus menjadi prioritas bagi pemerintah guna mengusut otak pelaku dari peristiwa tewasnya para mahasiswa.

Untuk diketahui,  dari peristiwa para mahasiswa yang meninggal,  Sigit Prasetyo (LPT YAI),  Bernadus Norma Irawan (Atmajaya),  Teddy Mardani Kusuma (ITI),  Engkus Kusnadi (Unija),  Heru Sudibyo (STEI Rawamangun).(fie)