Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menilai, di era reformasi saat ini tindakan mafia sudah sangat meresahkan rakyat. Sebab, mafia bukan hanya bergerak di tingkat lokal, namun multinasional.
Amien menjelaskan, ada tiga macam mafia-mafia saat ini. Pertama, mafia yang bergerak di desa hingga kecamatan.
“Jadi, mafia pertama itu, mafia cebong-cebongan, mafia enteng-entengan ditingkat ya kecamatan kabupaten di parkir, pasar,” ujar Amien dalam diskusi bertajuk “Refleksi Malari Ganti Nahkoda Negeri?” di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/19).
Mafia kedua, lanjut Amien, berada di tingkat Kota hingga Provinsi. Mereka bergerak di pabrik, hotel, toko dan Rumah Sakit (RS), yang kerap memeras.
“Ketiga, mafia nasional. Ada mafia gula mafia beras, mafia garam, mafia semuanya, mafia sepak bola. Mafia yang paling berat mafia hukum,” ungkapnya.
Dalam rangka memberantas mafia hukum, Amien menjelaskan, di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah membuat Satgas Mafia Hukum. Saat itu, pemerintah bekerjasama dengan Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konsitusi (MK), Kejaksaan dan Polri.
“Tapi dua tahun dibubarkan, karena apa, karena mafia lebih kuat dari mereka,” ungkapnya.
Parahnya, kata mantan Ketua MPR ini, era Presiden Joko Widodo mafia nasionalnya sudah bekerjasama dengan mafia global.
Sebagai contoh, pengerjaan mega proyek Meikarta, reklamasi teluk Jakarta. Dan proyek kereta api cepat Bandung-Jakarta. Menurut Amien, di ketiga proyek itu patut diduga ada intervensi mafia globalnya.
“Sudah ada mafia disana. Dan mafia dan pejabat nya, itu impossible tidak mustahil,” tandasnya.[ham]