telusur.co.id = Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menegaskan, pihaknya meminta ketegasan para kandidat capres dalam isu Hak Asasi Manusia (HAM). Karena, dalam debat perdana capres, pada Selasa (12/12/23) malam, ketiga capres hanya mengumbar janji-janji.
"Kita lihat semua kandidat capres berjanji menegakkan hak asasi manusia. Komitmen ini baik. Tapi bagaimana kebijakan konkretnya ke depan? Jangan sampai rakyat kecewa lagi, terutama mereka yang menjadi korban pelanggaran HAM. Capres harus membuat kebijakan nyata,” kata Usman dalam keterangannya, Kamis (14/12/23).
Usman lantas menyoroti soal pernyataan Prabowo Subianto soal sulitnya menangani masalah di Papua karena ada campur tangan kelompok separatis dan pihak asing.
“Masih ada pendekatan militeristik, retorika anti asing dan pendekatan ekonomi yang disampaikan Prabowo terkait Papua. Justru pandangan seperti ini membuat kekerasan dan konflik di sana tidak pernah berhenti,” tuturnya.
Bahkan, kajian terbaru Lemhanas menunjukkan pertumbuhan ekonomi gagal tidak meredam kekerasan dan konflik.
Untuk itu, dia menilai, para kandidat capres tidak secara jelas memberikan sikapnya terkait persoalan kekerasan, intimidasi aparat dan kasus-kasus pelanggaran HAM.
“Tapi belum terdengar kebijakan yang kuat untuk akhiri siklus impunitas dan akuntabilitas aparat seperti melalui revisi UU Peradilan Militer. Dan penguatan Komnas HAM juga luput,” tegas Usman.
Untuk itu, ia meminta para kandidat capres untuk menindaklanjuti janji-janji dan komitmen mereka berupa preferensi kebijakan yang kuat untuk memperbaiki situasi dan penegakan HAM di Indonesia.[Fhr]