telusur.co.id - Anggota DPR RI Widya Pratiwi mengecam keras tindakan kejahatan seksual yang menempatkan AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja (Eks Kapolres Ngada) sebagai tersangka.
Anggota legislator dari Fraksi PAN ini menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Eks Kapolres Ngada adalah tindakan yang telah melanggar batas-batas hak asasi manusia dan menciderai nilai-nilai konstitusional.
“ Saya mengutuk keras tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Eks Kapolres Ngada, sebab ini merupakan tindakan yang diluar batas nalar, mencoreng nilai nilai konstitusional dan menciderai rasa kemanusiaan, hal ini "sangat memalukan" bagi seorang penegak hukum apalagi pelakunya adalah oknum polisi dengan jabatan perwira menengah yang seharusnya berdiri sebagai tauladan bagi anggotanya di polres ngada”. tegas Widya.
Legislator Widya Pratiwi meminta institusi Polri dalam hal ini Polda NTT, untuk serius dalam menangani perkara ini agar dapat diselesaikan secara tuntas dan objektif demi memberikan hak-hak korban untuk mendapatkan keadilan.
Dalam pandangannya, Widya Pratiwi juga menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai terkait perlindungan dan penghormatab kepada perempuan.
“Di tempat kami, tepatnya di Kepulauan Kei, Maluku, ada hukum adat Larwul Ngabal yang bunyinya: “Morjain fo mahiling” (perempuan harus di hormati dan dijaga kehormatannya), itulah mengapa saya sangat emosional ketika dihadapkan dengan kasus-kasus yang menjadikan anak dan perempuan sebagai objek kekerasan seksual. Saya berharap nilai-nilai yang hidup di masyarakat ini harus mampu dipropagandakan secara luas dan diimani dalam tiap tindak laku kita saat menjalani kehidupan bermasyarakat”.
Di akhir pernyataannya, Anggota Komisi III DPR RI ini menyampaikan rasa belasungkawa kepada korban dan berharap negara mampu memberikan rasa keadilan kepada korban.
“Sebagai seorang legislator yang mewakili suara perempuan dan anak-anak Maluku, tentunya saya mehami betul apa yang dirasakan oleh mama-mama di NTT yang anaknya menjadi korban kekerasan seksual, sebab tak ada harta yang lebih berharga bagi seorang ibu selain melihat anaknya tumbuh dengan sehat dan penuh senyuman, dan tak ada yang lebih menyakitkan dari seorang ibu yang melihat buah hati kecilnya direnggut kehormatan dan kebahagiaannya”.[iis]