telusur.co.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkolaborasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri dan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) se-Indonesia untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan arus mudik Lebaran 2025. Menyambut momen yang penuh antusiasme ini, ASDP menyiapkan sejumlah strategi jitu untuk menghindari kepadatan dan memberikan kenyamanan bagi pemudik.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, dalam konferensi pers di Merak, Minggu (9/3), mengungkapkan bahwa ASDP telah berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait untuk merancang rekayasa lalu lintas, terutama mengingat Lebaran tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi.
Pelayanan Penyeberangan Sementara Dihentikan pada Hari Raya Nyepi
Salah satu langkah antisipatif yang diambil adalah penghentian layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk pada Hari Raya Nyepi sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan tersebut. Heru mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan dengan baik agar terhindar dari potensi gangguan.
"Pada Hari Raya Nyepi, layanan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara. Kami mengimbau para pemudik untuk memperhatikan jadwal perjalanan agar tidak terhambat," ujar Heru.
Polri Siapkan Berbagai Skenario Rekayasa Lalu Lintas
Brigjen Agus Suryonugroho, Kakorlantas Polri, menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama arus mudik. Semua jalur utama seperti tol, jalan nasional, pelabuhan, bandara, dan stasiun akan diawasi dengan ketat.
"Kami telah melakukan survei dan pemetaan jalur utama, termasuk kawasan penyeberangan. Dengan skenario contraflow dan one-way, kami akan memastikan arus mudik berjalan lancar, terutama pada puncak arus di H-2 dan H-3 Lebaran," jelas Agus.
Langkah-Langkah Antisipasi untuk Mengatasi Kepadatan
Strategi khusus juga sudah disiapkan untuk lintasan utama seperti Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, termasuk sistem penundaan (delayed system) dan penerapan buffer zone jika terjadi kepadatan luar biasa. Pelabuhan Indah Kiat akan dioperasikan sebagai pelabuhan cadangan apabila Pelabuhan Merak penuh, dengan kapasitas parkir untuk lebih dari 2.000 kendaraan.
Libur Sekolah dan Kebijakan WFA Diharapkan Kurangi Kepadatan Lalu Lintas
Pemerintah juga menerapkan kebijakan libur sekolah mulai 21 Maret 2025 dan work from anywhere (WFA) pada 24 Maret 2025, yang diharapkan bisa mendistribusikan arus mudik secara merata dan mengurangi konsentrasi perjalanan pada tanggal-tanggal tertentu.
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, puncak kepadatan kendaraan di Pelabuhan Merak terjadi pada H-5 hingga H-1 Lebaran, dengan pemudik mayoritas tiba pada pukul 20.00-02.00 dan 05.00-11.00. Oleh karena itu, ASDP akan mengoptimalkan seluruh sumber daya, terutama pada jam-jam krusial.
69 Kapal Siap Beroperasi untuk Pemudik
Sebanyak 69 kapal siap melayani pemudik dari Pelabuhan Merak, termasuk cadangan di Pelabuhan Ciwandan dan BBJ Bojonegara. Bila terjadi kepadatan, strategi bongkar tanpa muat akan diterapkan di pelabuhan tertentu untuk meningkatkan frekuensi perjalanan kapal.
Sistem E-Ticketing Ferizy Jadi Solusi Mudah untuk Pemesanan Tiket
Untuk mempermudah pemudik, ASDP mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan e-ticketing Ferizy, yang memungkinkan pemesanan tiket hingga H-60 sebelum keberangkatan. Dengan membeli tiket jauh-jauh hari, pemudik bisa menghindari antrean panjang di pelabuhan dan memastikan perjalanan berjalan lancar sesuai jadwal.
"Pemudik diimbau untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket. Ketidaksesuaian jadwal bisa menyebabkan antrean dan ketidakseimbangan arus kendaraan. Kami berharap dengan perencanaan yang matang, perjalanan mudik bisa berjalan lebih lancar dan tertib," ujar Heru.
Dengan seluruh langkah antisipatif ini, ASDP berkomitmen memberikan layanan terbaik demi kenyamanan dan kelancaran perjalanan pemudik, memastikan Lebaran 2025 menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh keluarga.[iis]