telusur.co.id - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen Bambang Soesatyo, mengajak kaum perempuan ikut serta aktif berpartisipasi dalam Pemilu 2024 sebagai tiang demokrasi. Keberadaan pemilih perempuan tidak bisa disepelekan. Dari daftar 204,81 juta jiwa pemilih tetap yang ditetapkan KPU, sebanyak 102,58 juta atau lebih dari 50 persen adalah pemilih perempuan.
“Dengan adanya partisipasi perempuan dalam memberikan hak pilihnya, masa depan demokrasi kita akan terjaga dengan baik. Kehadiran perempuan akan membuat para pemimpin maupun pemangku kebijakan selalu waspada dalam menjalankan amanah yang diberikan. Karena jika mereka salah langkah, ada kaum perempuan yang siap menegurnya,” ujar Bamsoet usai mengukuhkan ribuan kader dan saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Tim Pemenangan Bambang Soesatyo Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu (9/12/23).
Dalam safari politik jelang Pemilu hari kedua, Bamsoet berkeliling melantik ribuan kader dan Saksi TPS Tim Pemenangan Bamsoet di enam kecamatan di Purbalingga. Antara lain, Kecamatan Kutasari, Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Mrebet, Kecamatan Bobotsari. Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Kertanegara.
Hadir antara lain Ketua DPD Partai Golkar Purbalingga Tenny Juliawati dan Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah Partai Golkar Dwi Nugroho Marsudianto. Hadir pula Caleg DPRD Kabupaten Purbalingga Partai Golkar Dapil 2 Adi Supriyanto, Tri Wahyuni, Edy Rianto, Ahmad Sabani, Slamet, Rini Listyaningsih, Subowo, Siti Zakiyah, Bambang Purnomo, Latifah Istiana, Sakiman dan Mohamad Setiadi.
Caleg DPRD Kabupaten Purbalingga Partai Golkar Dapil 3 Uut Triyas Yanuar, Triyanto, Setyaning Yunita, Imam Waris Pambudi, Desy Setyaningsih dan Anitaningrum. Sementara Caleg DPRD Kabupaten Purbalingga Partai Golkar Dapil 4 Nur Tjahyono, Idrus Anjasmoro, Utami, Desi Musyawarindah, Zaenal Muttaqin, Fajar Anggita dan Lusiana Ramadani.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menuturkan, dari perspektif komposisi demografi, berdasarkan Proyeksi Penduduk Interim 2020-2023, persentase penduduk laki-laki mencapai 50,6 persen, hampir sama banyaknya dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 49,4 persen. Jumlah penduduk perempuan yang hampir seimbang dengan jumlah penduduk laki-laki tersebut, semakin mendorong argumentasi tentang urgensi peran politik perempuan di Indonesia.
"Dalam konteks Pemilu 2024, partisipasi politik perempuan memiliki peran yang strategis. Karena suara perempuan dibutuhkan untuk mengoptimalkan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen. Namun, meski keterlibatan perempuan dalam parlemen sudah meningkat hingga mencapai 21,9 persen, tetapi masih belum optimal memenuhi kuota 30 persen yang disediakan bagi keterwakilan perempuan di parlemen," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menambahkan, menyadari besarnya potensi pemilih perempuan, para Caleg harus mengedepankan program-program yang pro kaum perempuan. Semisal, menyentuh hati perempuan dengan program-program ekonomi kerakyatan, tersedianya akses pendidikan serta terjaminnya kesehatan agar bisa menarik perempuan memberikan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
“Hak untuk dipilih dan memilih ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh perempuan. Daya sensitivitas tinggi yang dimiliki perempuan sangat dibutuhkan untuk memilih para pemimpin pada Pileg dan Pilpres 2024. Dengan jumlah pemilih yang sangat besar, perempuan bisa mengubah bandul politik ke arah yang lebih baik atau bahkan sebaliknya,” pungkas Bamsoet.[iis]