telusur.co.id - Yayasan Bumi Pusaka Parahyangan mendampuk Prof Dr Bambang Saputra dengan gelar budaya, sebagai tokoh milenial yang menuai banyak prestasi baik nasional maupun internasional.
Di antaranya yang baru di terima yaitu anugerah kehormatan kemanusiaan di hari hak asasi manusia internasional 10 Desember 2019 dari Dirjen Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia.
Pemberian gelar itu dilakukan pada Kirab budaya dan santunan anak yatim yang digelar di Jakarta, 23 Februari 2020.
Bambang menyampaikan ucapan terimakasih kepada para sesepuh dan pemangku adat di Indonesia, khususnya kepada Maharaja Kutai Mulawarman, Iansyahrechz, yang telah menyematkan gelar budaya H.R.H. Pangeran Senapati Wirajaga Negara kepadanya.
"Acara kirab budaya dan santunan sosial kepada anak-anak yatim ini sebaiknya sering dilakukan, karena selain berdampak sosial yang baik juga menjaga kelestarian budaya Indonesia asli yang semakin hari semakin usang diterpa angin perubahan zaman yang begitu pesat, " ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/3/2020).
Menurut Bambang, kirab budaya ini sejatinya memberi contoh kegiatan yang positif atas maraknya kerajaan-kerajaan palsu seperti Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat dan lain-lain yang banyak menipu dan meresahkan masyarakat Indonesia.
Dan yang terpenting kegiatan ini juga adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinnekaan dengan semangat pembumian pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pancasila dan NKRI harga mati dan sudah final, tidak perlu dikotak katik lagi merasa sok pintar, " tegasnya.
Boleh zaman berubah dan boleh musim berganti, kita sambungnya, sebagai anak bangsa jangan sampai terpecah berai oleh kepentingan-kepentingan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, dan ingin merusak bukan hanya kedaulatan budaya tetapi juga kedaulatan hukum, ekonomi, pertahanan, keamanan Indonesia dalam makna yang luas.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh tetamu agung Prof. DR. Hc. M.S.P.A. Iansyahrechza. FW. Ph.D, yang merupakan Maharaja Kutai Mulawarman,
Dra. Elly Yuniarti. MS, MM sebagai Kasubdit Ketahanan Seni dan Budaya Direktur Ketahanan Ekososbud Ditjenpolpum Kemendagri, Raden Cepi Sugianto, Tahir Danreng, KH. Masyhur Shihab, Bambang Suryanto, Pangeran Andi Mulyadi, S sebagai Datu Tanete Sulawesi Selatan.
Laporan Firardi