Video ajakan memilih pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam bahasa mandarin, harus jadi perhatian serius Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Penasihat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/2/19).
“Saya sudah meminta kepada Bawaslu dan KPU segera memastikan masalah ini. Dan segera meminta klarifikasi,” kata Hidayat.
Dirinya merasa ada yang aneh dengan video tersebut. Sebab di Indonesia, bahasa yang seharusnya digunakan adalah bahasa kesatuan bahasa Indonesia. “Ini harus dipahami. Jangan menggunakan bahasa asing,” kata dia.
Sebelumnya, video berbahasa Mandarin yang mengajak memilih pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin beredar luas di media sosial dan aplikasi perpesanan instan.
Berdasarkan penelusuran redaksi, video itu sudah banyak ditayangkan di situs berbagi video YouTube sejak 5 hari lalu.
Pada awal video, terlihat pesan “Golput Bukan Solusi, Ayo Memilih!”. Kemudian terdapat gambar kartun yang memperlihatkan mencoblos nomor urut 01 bertuliskan, “Ayo ke TPS 17 April 2018.”
Dalam tayangan video juga terdapat logo salah satu kelompok pendukung Jokowi yakni Grobak Jokowi yang disingkat Grojok. Terdapat pula keterangan yang menunjukkan bahwa video ini berbahasa Mandarin.
Video berdurasi 1 menit berbahasa mandarin itu awalnya menyosialisasikan bahwa pemilih nantinya akan menerima lima surat suara, antara lain memilih caleg DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD dan calon Presiden serta Wakil Presiden RI.
Saat menunjukkan surat suara capres dan cawapres, video itu lalu menonjolkan gambar Jokowi-Ma’ruf Amin. Gambar tersebut lalu tampak dicoblos tepat di tengahnya yang bertuliskan angka 01 dalam video. [ipk]