telusur.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung berkomitmen untuk mengatasi masalah tawuran yang kerap melanda kawasan Manggarai dengan menyentuh langsung akar permasalahannya. Hal ini disampaikan Pramono dalam acara "Manggarai Berselawat" yang digelarnya di Manggarai, Jakarta Selatan.
Pramono mengaku telah mengidentifikasi tiga akar masalah utama yang memicu terjadinya tawuran, yaitu energi kaum muda yang tidak tersalurkan dengan baik, minimnya lapangan pekerjaan, serta pengaruh negatif media sosial dan minuman keras.
Menanggapi identifikasi akar masalah tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah program dan fasilitas publik. Salah satu langkah konkret yang akan segera direalisasikan adalah pembangunan lapangan futsal di Manggarai.
"Saya sendiri akan membangunkan lapangan futsal di sini. Sehingga saya yakin kalau kemudian energinya itu tersalurkan dengan baik, saya yakin maka ini akan bisa menurunkan emosi yang ada," jelas Pramono, ditulis Sabtu (24/5/2025).
Selain itu, Pramono juga menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan warga Manggarai mengisi lowongan kerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayah tersebut. Kebijakan ini didukung dengan diturunkannya kriteria pendidikan minimal untuk lowongan PPSU menjadi sekolah dasar (SD).
"Saya tadi kan minta untuk pekerjaan, terutama PPSU di tempat ini diprioritaskan adalah warga yang ada di sini. Dan juga ini, secara periodik kan kita mengadakan job fair," tambahnya.
Pramono menegaskan bahwa acara "Manggarai Berselawat" bukan semata-mata menjadi satu-satunya solusi, melainkan sebagai ruang silaturahmi dan penyebaran energi positif.5 Ia berharap, kegiatan ini dapat menyatukan para remaja dan anak muda Manggarai.
"Apalagi Ketua RW menyampaikan bahwa sebenarnya di RW ini pernah secara bersama-sama pergi umrah. Satu warga, satu kampung semuanya. Jadi artinya energi positifnya sangat kuat," ujar Pramono, menyoroti potensi kebersamaan di Manggarai.
Pramono berharap Penyelenggaraan acara Manggarai Berselawat ini dapat menunjukkan kehadiran pemerintah dalam mengatasi persoalan tawuran. serta anak muda Manggarai akan dikenal sebagai pemuda yang mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Saya berharap mudah-mudahan Manggarai ini akan dikenal sebagai tempat yang menyenangkan," kata Pramono.[Nug]
Laporan: Alfarisi