Bikin Taruhan Alphard, Relawan Anies Yakin Hasan Nasbi Sedang Frustrasi - Telusur

Bikin Taruhan Alphard, Relawan Anies Yakin Hasan Nasbi Sedang Frustrasi


telusur.co.id - Founder lembaga survei Cyrus Network, Hasan Nasbi, berani bertaruh satu unit mobil Alphard lantaran yakin Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tidak akan mendapat tiket untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

Terkait itu, Ketua Umum Jarnas Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim, menduga Hasan Nasbi sedang frustrasi.

"Tampaknya makin banyak lembaga survei atau konsultan politik yang frustasi melihat kondisi politik terkait Anies Rasyid Baswedan," sindir Ramli, dalam keterangannya, Jumat (24/6/22).

Ramli menganggap, mengecilkan elektabilitas dan popularitas Anies Baswedan, tidak bisa mempengaruhi masyarakat secara nyata. Bahkan strategi Post Truth pun tak mampu menggiring masyarakat pada kebohongan yang diulang terus menerus sehingga meniru Donald Trump. 

Strategi seperti itu tidak lagi efektif malah menimbulkan rasa simpati kepada Anies Baswedan yang makin kuat.

Terbaru, Hasan Nasbi mempertontonkan rasa frustasinya dengan kenekatannya bertaruh alphard demi kegagalan Anies dicapreskan. Padahal argumentasi yang disampaikan sangat lemah. 

"Saya sebenarnya sangat ingin menerima tantangan itu tapi sayang sekali saya tak pernah ikut taruhan seperti ini karena agama yang saya anut melarang saya berjudi," ucapnya.

"Seperti kata Anies, Anies memohon maaf karena sering kali mengecewakan, mengecewakan mereka yang pesimis, bukan hanya terkait formula E namun juga sukses-sukses lainnya yang dicatatkan Anies selama memimpin DKI Jakarta. Semua sukses itu ternyata mengecewakan mereka yang berniat menjatuhkan Anies di mata publik," sambungnya.

Ramli menduga, Hasan Nasbi kecewa lantaran tak bisa melabeli Anies sebagai politikus yang menggunakan politik identitas. Dia menyebut Anies tak menggunakan politik identitas selama memimpin DKI.

"Salah satu kekecewaan Hasan Nasbi adalah gagalnya mereka menancapkan label "politik identitas" kepada Anies Baswedan. Mereka berharap, saat Anies memimpin DKI, politik identitas yang disematkan ke Anies itu akan semakin kuat tetapi yang terjadi justru sebaliknya, puluhan pendeta malah secara terbuka memuji kepemimpinan dan keberpihakan Anies Baswedan kepada mereka," ungkapnya.

Terkait masa jabatan Anies yang berakhir Oktober 2022, menurut Ramli, Hasan Nasbi akan kecewa. Sebab, Anies berbeda dengan para pejabat lain.

"Bedanya karena jauh sebelum Anies jadi pejabat, Anies sudah menjadi Idola dan selalu begitu sulit meninggalkan forum karena melayani rebutan jabat tangan dan foto-foto," tukasnya.[Fhr]


Tinggalkan Komentar